Malam harinya semua pun berkumpul di rumah P.Fomal
Setelah pulang dari Bandung Rara pun belum pulang ke rumah pribadinya karena Irwan tidak mengizinkan mereka untuk tinggal di sana sampai waktu aman
Semua sudah berkumpul di sana Irwan pun langsung memberikan ponselnya dan memperlihatkan rekaman yang sudah di kirim oleh Arfan
Tama yang melihat itu pun meras kecolongan dia pun langsung menghubungi anak buahnya untuk mencari tau siapa yang sudah bekerja sama dengan Gunawan
Arfan : gue juga udah cari tau lewat anak buah gue yang ada di sini jadi kapan kita bertindak
Billar : kita gak usah gegabah dulu aku mau lihat seberapa besar kekuatannya
Arfan : kalian tenang aja gue gak tinggal diam apa lagi menyangkut masalah keselamatan adek gue
Jannah pun memperhatikan Arfan dengan tatapan khawatir Arfan pun mengerti tatapan dari istrinya tersebut dan langsung merangkul bahu istrinya
Arfan : kamu tenang aja sayang abang gak akan kenapa-napa kok kamu tinggal berdoa aja biar suamimu yang tampan ini selamat
Jannah : tapi bang Jannah takut abang . . .
Arfan pun menutup mulut istrinya dengan jarinya
Billar : kamu gak usah takut Jannah kamu gak tau aja siapa sebenarnya suami kamu ini
Rara : maksud kak Billar apa ??? bang bisa jelasin sama Rara
Arfan hanya terdiam menatap ke arah Rara dan Jannah secara bergantian
M.Fikoh : apa ini sebenarnya ???
P.Fomal : papi bisa jelaskan
M.Fikoh : coba jelaskan sama mami ada apa ini ??? Arfan kenapa emang ???
P.Fomal : ya Arfan anak kita mi
M.Fikoh : iya mami tau kalo Arfan anak kita tapi mami denger kalo kita sebenarnya tidak tau siapa Arfan yang sebenarnya, coba jelaskan sama mami
P.Fomal : papa adalah seorang mafia terkenal di Paris dengan nama kelompok Zamel
Tama pun terkejut
Tama : kelompok Zamel adalah mafia paling di takuti di Paris bahkan di seluruh dunia semua orang yang berhubungan dengan kelompok mafia Zamel pasti akan mendapatkan masalah besar makanya kelompok Zamel paling di takuti
Meli : kok mas tau ???
Tama : karena mas dulu pernah bergabung di sana tapi mas sudah keluar dan sampai sekarang masih menjalin hubungan baik dengan kelompok Zamel yang ada di Indonesia dan yang mengawal kalian kemarin ada kelompok Zamel
Meli : tapi kok mereka gak tau sama bang Arfan ???
Tama : mereka bukan tidak tau tapi mereka tidak memberi tau dan ketua mereka bilang kalo cucu dari pemimpin mereka sedang ada di Jakarta dan mereka pun di tugaskan untuk menjaga kalian semua tapi mas juga bingung kenapa mereka sampe kecolongan seperti ini
P.Fomal : bukan kecolongan tapi mereka sengaja membiarkan kelompok tersebut dan benar kata Tama mereka ingin melihat kekuatan kelompok tersebut seperti apa karena kelompok itu hanya kelompok kecil
Rara : papi bisa jelaskan ???
P.Fomal : tadi sudah papi bilang
Rara : Rara masih gak ngerti
P.Fomal : kakek kalian adalah seorang mafia yang paling di takuti jadi kakek menyuruh papi untuk melanjutkan kepemimpinan tersebut tapi papi menolak dan sejak tau papi punya anak laki-laki yaitu abang kamu Arfan makanya kakek mengajak Arfan untuk tinggal bersamanya dan di didik untuk meneruskan kerajaan tersebut dan sekarang Arfan lah yang menjadi pemimpin kelompok mafia Zamel tersebut walaupun papi tidak menjadi pemimpin tapi kakek menyuruh anak buahnya untuk menjaga kita di sini
M.Fikoh : kalo awalnya Arfan akan jadi mafia mami gak akan memberikan Arfan kepada papa
P.Fomal : mau tidak mau kita harus mau sayang karena kelompok papa bukan kelompok mafia yang kejam seperti yang ada di film-film kelompok papa adalah kelompok yang membela kebenaran dan selalu membantu orang kecil yang butuh perlindungan, makanya waktu papi bilang kalo Rara sedang bahaya papa pun langsung menyuruh anak buahnya yang di Jakarta untuk menjaga 24 jam di depan rumah Rara bahkan di rumah kalian semua dan kalian tidak perlu takut
Rara : wajar aja papi terlihat tenang waktu ada teror
P.Fomal : karena anak buah kakek kalian selalu memberikan laporan kepada papi dan kalian jangan takut karena kelompok yang membantu Gunawan adalah kelompok biasa yaitu hanya kelompok kecil kalo mereka tau kamu adalah cucu dari kelompok Zamel maka mereka gak akan membantu Gunawan
Mata Jannah pun terus memperhatikan wajah suaminya dan timbul lagi rasa khawatir karena suaminya adalah ketua kelompok mafia terkenal
Arfan : tenang aja sayang abang gak akan kenapa-napa kalo mereka sampai mencelakai abang maka hidup mereka akan sengsara ( sambil menggenggam tangan Jannah )
Rara : apakah ini gak berbahaya pi ???
P.Fomal : gak sayang karena kelompok kita sudah bekerja sama dengan kepolisian setempat dan jendral tertinggi pun akan membantu kita
M.Fikoh : mami takut
P.Fomal : mami gak usah takut anak kita sudah terbiasa menangani kasus yang seperti ini bahkan yang lebih besar dari ini pun pernah
M.Fikoh, Rara dan Jannah pun langsung melirik ke arah Arfan
M.Fikoh : maksud papi yang lebih dari ini ???
Arfan : abang pernah terlibat dalam perdagangan narkoba dan penyelundupan barang-barang mewah dari Paris menuju negara lain dan pada saat itu nyawa abang hampir terancam gara-gara
M.Fikoh pun langsung memeriksa tubuh anak sulungnya itu
Arfan : tenang aja mi abang kenapa-napa kok hanya ada 3 peluru bersarang di dada abang 😊😊😊😊😊
M.Fikoh : abang ini bukan mainan nak
Arfan : tapi mami liat aja sendiri abang sehat-sehat kan tenang aja mi abang gak kerja sendirian ada banyak yang membantu abang termasuk mereka
M.Fikoh : tapi kamu harus hati-hati di sini ada mami dan juga istri kamu yang menunggu kalian semua
Arfan : mami tenang aja
M.Fikoh : pokoknya mami gak mau kalian semua sampai luka untuk kalian para laki-laki yang sedang berjuang ingat kalian sudah punya keluarga
Ardi : tapi Ardi belom mi ???
M.Fikoh : kan bentar lagi mau nikah sama anak mami jadi kamu juga harus hati-hati karena mami gak anak dan cucu-cucu mami tidak punya suami dan ayah
Irwan : mami tenang aja bukankah tadi papi udah bilang kalo kekuatan kelompok kita lebih besar dari kelompok Gunawan
Arfan : asal mami tau mereka itu bukan anak buah Gunawan mereka hanya di sewa oleh Gunawan untuk membantunya dan benar apa kata papi kalo mereka tau musuh musuh mereka adalah kelompok Zamel makan mereka tidak akan berani bermain-main dengan kita
Arfan pun memberikan penjelasan yang panjang pada ke 3 wanita yang paling berharga dalam hidupnya itu
Tama : terus langkah kita selanjutnya apa ???
Arfan : lebih baik kita pura-pura tidak tau yang mereka rencanakan dan gue akan terus memantau gerak-gerik Gunawan di kantor
Di saat orang-orang sedang berfikir untuk mencari jalan keluar tiba-tiba Lesti pun merasakan sakit pada perutnya
Lesti : aduh kak ( sambil memegang perutnya )
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pinang Kau Dengan Bismillah
Короткий рассказMenceritakan tentang seorang pemuda biasa yang jatuh cinta dengan seorang pengusaha muda yang cantik