Kini B.Soimah, M.Nita dan Gunawan telah sampai di rumahnya Gunawan pun tertegun melihat rumah mewah B.Soimah
Gunawan : waw rumah tante gede banget
B.Soimah : ini bukan rumah tante Gun ini rumah Irwan yang khusus di buatkan untuk kami orang tuanya
M.Nita : emang Irwan tinggal di sini Soi ???
B.Soimah : gak mbak Irwan sama istrinya tinggal di rumah barunya
Gunawan : wah kaya banget kak Irwan sekarang
B.Soimah : alhamdulilah
Tiba-tiba P.Koko pun turun dari kamarnya dia sangat terkejut melihat M.Nita datang bersama B.Soimah
P.Koko : kenapa Nita ke sini ??? mau ngapain dia datang ke kota ini ??? aku harus hati-hati jangan sampai dia melakukan hal-hal yang tidak diinginkan ( batinnya )
M.Nita : mas Koko tambah ganteng sekarang jadi pengen peluk deh seperti dulu, mas Koko masih mau gak ya deket-deket lagi sama aku oh mas Koko sayangku cintaku aku kangen mas ( batinnya sambil tersenyum ke arah P.Koko )
P.Koko pun langsung menghampiri B.Soimah dan M.Nita serta Gunawan
P.Koko pun memeluk pinggang B.Soimah seolah ingin mengatakan kalo dia hanya milik istrinya
Gunawan : oh jadi ini cowok yang di taksir mama dulu sampe harus rebutan sama tante Soimah ganteng juga gak salah kalo mama naksir banget sama dia mama mama tau aja barang bagus ( batinnya )
M.Nita pun mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan P.Koko tapi beliau tidak menanggapinya sehingga membuat M.Nita kesal
P.Koko : apa kabar Nit ???
M.Nita : aku baik kok mas kamu juga sekarang tambah ganteng mas
P.Koko : alhamdulilah aku punya istri yang subhanallah banget yang ngurusin aku bisa jadi seperti ini aku gak tau kalo aku menikah sama orang lain apakah aku bisa seperti sekarang ini
M.Nita hanya terdiam dengan perkataan dari P.Koko
B.Soimah : ya udah yok kita makan dulu nanti sore aku ajak ke rumah Irwan
Sore harinya B.Soimah mengajak M.Nita dan Gunawan berkunjung ke rumah Irwan
Ada rasa was-was di hati B.Soimah dan P.Koko karena mengajak mereka untuk berkunjung ke rumah Irwan
Kini mereka sudah sampai di rumah Irwan dan di sana sudah ramai orang berkumpul
M.Nita terkejut karena di sana ada P.Gilang dan M.Adiez serta M.Fikoh dan M.Fomal
Mata Gunawan pun mulai jelalatan melihat betapa mewahnya rumah pribadi Irwan dia pun memperhatikan setiap orang yang di sana mata yang pun sekarang tertuju pada sosok wanita cantik yang sedang memangku bayi mungil
Gunawan : pasti itu istrinya kak Irwan deh gila cantik banget tuh cewek nemu dimana kak Irwan cewek kayak gitu pokoknya gue harus dapetin tuh cewek ( batinnya )
Mata Gunawan kembali melihat ke arah sekitar dan matanya pun tertuju pada sosok Lesti dan cantik di balik hijabnya yang duduk di samping Billar
Gunawan : siapa lagi tuh cewek cantik juga walaupun di tutupi hijabnya dia masih kelihatan cantik banget lah gak kalah cantik sama istrinya kak Irwan tapi yang duduk di sampingnya itu siapa ya, ah masa bodo pokoknya salah satu dari mereka harus milik gue kalo bisa keduanya malah lebih bagus 😈😈😈😈😈 ( batinnya )
Irwan yang dari tadi memperhatikan tingkah Gunawan merasa tidak nyaman karena dari tadi Gunawan terus memperhatikan Rara dan tak hanya Rara dia juga memperhatikan Lesti
Irwan : aku harus kasih tau Billar ini harus hati-hati sama Gunawan ( batinnya )
M.Nita : Gilang kok kamu ada di sini bukannya kamu di Medan ???
P.Gilang : sekarang aku tinggal di sini mbak sejak beberapa bulan yang lalu
M.Nita : bagaimana keadaan kamu ??? ternyata kamu jadi nikah sama Adiez aku kira kamu gak jadi nikah sama Adiez
M.Adiez yang mendengar perkataan yang kurang sopan dari M.Nita merasa ingin marah tapi amarahnya di tahan oleh P.Gilang
M.Adiez : alhamdulilah sekarang saya udah bahagia mbak sama mas Gilang udah punya anak dan saya udah punya cucu dan sebentar lagi cucu saya akan bertambah karena menantu sama ini sedang hamil, ini Lesti menantu saya dan ini Billar anak saya serta si cantik ini Kayla cucu saya
Ya benar sekarang Lesti sedang hamil walaupun masih baru
M.Nita pun terkejut melihat sifat M.Adiez yang berubah
M.Adiez : saya bersyukur pada Allah punya suami yang sayang sama saya serta punya anak dan menantu yang baik sama saya serta sayang sama saya dan tidak menggangu sesuatu yang bukan miliknya. Alhamdulilah saya di karuniai anak-anak yang baik sopan anak saya ada 3 ini anak bungsu saya yang 2 lagi mereka sedang bekerja, mereka selalu aku khususnya 2 anak perempuan saya yang tidak pernah saling mengganggu dan tidak pernah saling iri dengan apa yang di punya saudaranya dan si bungsu ini selalu jadi kesayangan kakak-kakaknya karena kakaknya tidak pernah menghasut satu sama lain untuk saling menjatuhkan
Mak jleb omongan M.Adiez barusan membuat M.Nita merasa terpojok dengan perkataan tersebut seolah menjadi sindiran untuknya
Irwan : wah gila tante Adiez berani banget bilang kayak gitu sayang di depan orang lagi
Rara : iya mas walaupun dia tidak menyebut nama tapi Rara yakin bude Nita merasa tersinggung dengan omongan tante Adiez barusan
Lesti : mama kamu kak berani banget ngomong kayak gitu depan orang lain Dede gak nyangka mertua Dede kayak salut sama mama
Billar : iya sayang kakak juga terkejut mendengar mama ngomong kayak gitu
Semua orang yang di rumah tersebut sangat berbangga hati melihat M.Adeiz berbicara seperti itu
M.Fikoh : eh kok jadi tegang kayak gini ya udah ayo di aturi duduk pasti mbak Nita sama Gunawan capek baru sampe bi
Bi Siti : iya bu
M.Fikoh : tolong buatkan minuman serta bawakan makanan di belakang ya
Bi Siti : iya bu
Bi Siti pun masuk ke dapur untuk membuatkan minuman untuk para tamu
Irwan pun membawa Billar jauh dari rombongan keluarga mereka
Billar : kenapa kak ???
Irwan : kayaknya kamu juga harus hati-hati sama Gunawan tadi kakak perhatian dia terus memperhatikan Rara dan Lesti kakak takut nanti dia akan merebut milik kita
Billar : gak kak gak akan bisa, apa yang menjadi milik kita akan tetep menjadi milik kita dan tidak akan menjadi milik orang lain termasuk sepupu sendiri aku akan selalu menjaga milikku
Irwan : iya Lar kita harus waspada sama dia
Billar : bukan hanya dia kak tapi Alief , Nia dan Meli
Irwan : tugas kita sangat berat Lar sebagai seorang suami dan sebagai seorang ayah saat seperti ini kesetiaan kita di pertaruhkan
Billar : aku yakin kalo kita bersatu untuk melawan mereka insya Allah pasti Allah akan selalu membantu kita
Irwan : kita punya banyak bala bantuan kita masih ada orang tua dan saudara serta sahabat kita yang membantu kita untuk melawan mereka
Billar : iya kak mulai sekarang kita harus waspada pada mereka
Irwan : ya udah yok kita ke sana lagi takutnya ada yang curiga liat kita di sini
Billar dan Irwan pun kembali menuju ruang keluarga untuk bergabung dengan keluarga yang lainnya
Wah gawat sepertinya akan terjadi masalah yang besar sekali ???
Terus stay di sini untuk mengetahui kelanjutan ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pinang Kau Dengan Bismillah
Historia CortaMenceritakan tentang seorang pemuda biasa yang jatuh cinta dengan seorang pengusaha muda yang cantik