8

380 124 111
                                    


Siang kini telah berganti malam. Setelah disibukkan dengan segala macam aktivitasnya seharian, kini Gendis yang sudah bersetelan santai dengan baby tee berwarna putih dan celana tidur panjang berwarna senada, mengambil waktu santainya dengan mengurung diri di ruangan yang menjadi tempat paling favoritnya ketika di rumah.

Tepatnya sebuah kamar tidur minimalis dan sederhana bernuansa putih dengan furniture kayu yang mendominasi, lengkap dengan barang-barang yang memcerminkan karakter dan hobi Gendis.

Di tembok kamar terpasang beberapa poster dari band Coldplay, yang merupakan band favoritnya. Di atas meja belajar yang terletak persis disebelah ranjang, tersusun rapi beberapa buku pelajaran, novel, tabloid remaja, dan kaset pita dari musisi-musisi kesayangannya.

Tak lupa sebuah tape radio yang merupakan benda pusaka Gendis yang selalu setia menghiasi malam-malam sang Radioholic, juga nangkring di atas meja belajar.

Malam itu Gendis terlihat melemparkan diri ke ranjang. Memejamkan mata sejenak melepas rasa lelahnya. Namun sepersekian detik tiba-tiba matanya terbuka cepat ketika ingat akan suatu hal.

"Ya ampun, Teman Curhat udah mulai nih. Telat deh gue." ujarnya dengan ekspresi kaget sembari antusias bangkit dari kasur dan bergegas ke meja belajarnya.

Ia menarik kursi lalu duduk mepet ke meja, dan langsung memutar channel radio kesayangan yaitu Radio Gaga Fm, guna memantengi acara Teman Curhat yang selalu ia nantikan setiap malam.

Tentu saja salah satu alasan dia setia menikmati acara itu adalah menunggu kupon atensinya dibacakan oleh penyiar. Baginya ada sensasi luar biasa yang ia rasakan jika kupon atensinya dibacakan. Seperti mendapatkan gairah dan suntikan energi yang mengalir deras di tubuhnya.

Namun sayangnya keinginannya harus terjeda sesaat, karena pada saat itu radio Gaga Fm sedang mengudarakan sebuah lagu terlebih dahulu. Tepatnya sebuah lagu yang ikonik pada masanya dari Ari Lasso, berjudul Hampa.

Sembari menunggu suara sang penyiar menyapa, Gendis memilih membuka tabloid remaja yang belum sempat ia baca. Dengan antusias ia membuka bagian yang paling suka, yaitu ramalan zodiak dan halaman yang berisikan bonus menarik seperti poster ataupun sticker.

Senyum sumringah diwajahnya terukir ketika ia mendapati sebuah bonus poster Avril Lavigne pada bagian halaman tengah tabloid, yang dimana pada tahun itu Avril Lavigne sendiri tengah merilis album baru.

Setelah puas memelototi poster, selanjutnya ia memilih membuka lembar bagian ramalan zodiak. Pada era itu, rubrik zodiak sangat menjadi primadona di kalangan remaja, termasuk Gendis pastinya.

Gendis yang tak sabar melihat peruntungannya seminggu ke depan berdasarkan 12 tanda bintang pun dengan tenang mulai fokus membaca.

Cancer ( si Pemarah tapi Penyayang)

Asmara: Ada yang naksir berat sama kamu, nih!

Karier: Jangan males!

Keuangan: Saatnya berhemat, jangan sampai weekend tongpes! (kantong kempes)

Zodiak yang cocok untuk Cancer: Capricorn, Scorpio, Leo, dan Pisces.

"Oh My God!!" ujar Gendis tercengang, setelah membaca bagian asmara pada ramalan zodiaknya.

Ia memutar bola, dengan bibir yang ia biarkan terbuka. Gendis yang naif dan selalu menelan mentah-mentah isi ramalan zodiak itu pun berusaha keras menerka-nerka siapa kira-kira cowok yang saat ini naksir dengannya.

Tiga Puluh Satu Hari (with Ketos)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang