09 ||PENYELAMATAN?

91 74 10
                                    

"Kau akan menjadi orang yang selalu aku ingat sampai semua bisa merubah dirimu, yang tak lagi bisa peduli pada orang yang kau sayangi"

Haii.... Gimana kabarnya nih hari ini.
Maaf ya baru update soalnya lagi banyak tugas numpuk ni...

Udah siap baca kelanjutan nya. Yang bel vote mending vote dulu ya...

Happy reading


Malam yang menusuk tubuh mengigil membuat Rayyan tumbang di samping ranjang kamarnya. Sepulang mengantar Lauren, Rayyan terlihat pucat dan lemas entah apa yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini ia sering merasa kelelahan.

Rayyan yang masih terus mengigil kedinginan mencoba sekuat tenaga bangkit dan agar ia bisa membaringkan tubuhnya.

"Sshh.... " Ringis Rayyan

"Den... Mbok bawa minum air putih buat aden takut aden mau minum malam-malam" Ujar seorang pembantu wanita dari luar kamar Rayyan.

"Ma_masuk aja mbok" Gumam Rayyan pelan.

Mbok Darmi yang membuka pintu kamar Rayyan terkejut melihat Rayyan yang sedang mencoba membaringkan tubuhnya yang kian semakin lemas.

"Raden... Kenapa? " Tanya si mbok yang juga mencoba membantu Rayyan bangkit.

"Ya Allah den... Badan raden... Demam" Panik mbok Darmi.

"Aden... Mbok kompres ya? " Tawarnya.

"Engga usah mbok, reyy.. Ngk papa ko"

"Tapi den... "

"Engga papa mbok reyy... Besok juga sembuh, mbok jangan bilang-bilang sama papah ya"

"Tapi den.. "

"Tolong mbok jangan bilang"

"Baik den..Ya sudah aden... Istirahat ya... Mbok tinggal dulu"

"Iya mbok"

Mbok Darmi langsung pergi dari kamar Rayyan dengan kegelisahan di wajah si mbok.

_🌻_

"Huh.... " Hembusan nafas panjang Lauren lega. Sambil membantingkan tubuhnya di atas tempat tidur yang lembut.

Lauren merasa malam ini sangat lega mengingat Rayyan yang tak memiliki perasaan pada nya.

Drtd.. Drtd....
Getar suara handphone Lauren. Yang berada di atas ranjang nya

Lauren meraba ponsel nya yang tak jauh dari tempat nya berbaring dan melihat telfon dari 'Algio? ' batin nya. Lauren hanya tersenyum entah mengapa.

Lauren mengangkat telfonnya terdengar suara Gio dari sebrang sana.

"Night, Sorry gua ganggu lo ngk? "

"Engga ko, kenapa? "

"Gu_gua pengin pinjem bu_buku fisika lo" Terdengar suara Gio yang gugup berbicara dengan Lauren.

"Fisika? "

"I_iya"

"Buat apa? "

"Ke_kemaren kata bu sarah, gua suruh pinjam buku ke lo, karena gua ngk ngerjain tugas fisika"

"Kenapa harus ke gua? "

"E... Kata bu sarah, soalnya lo jago pelajaran fisika dan gua di suruh minjem buku lo"

"Haha... " Lauren malah tertawa dengan penuturan Gio.

"Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu? "

"Lucu aja gua ngk terlalu pandai fisika ko gi.."

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang