12 ||SIAPA?

73 50 34
                                    

"Perlahan aku mendapatkan sesuatu yang dulu pernah hilang, dan kini kau hadir sebagai penerang, hidupku tidak penuh dengan kebahagiaan namun kau hadir untuk memberikan hati baru yang telah tergores oleh nya"
_Algio Barasta_

__________________________________

Sepulang dari cafe Gio membaringkan tumbuh nya dengan tatapan kosong pada langit-langit kamarnya.

_flesbek_

"Gua boleh nanya ngk sama lo?" Tanya Gio yang memang sudah penasaran sejak tadi dan baru berani bertanya pada Karina sahabat Lauren.

"Apa?" Singkat Karina merespon.

"Emang siapa yang kecelakaan?" Tanya Gio

"Rayyan" Lagi-lagi Karina hanya menjawab singkat padat dan jelas.

Rava yang sejak tadi mengamati perbincangan Karina dan Gio sebenarnya ingin tertawa mendapati temannya yang di jawab begitu singkat oleh Karina.

"Kenapa lo Rav?" Tanya Ferdi yang melihat temanya cengegesan seperti orang gila.

"Tuh liat bos lo, yang wataknya jaim sekarang mulai jadi orang normal yang mau bertanya tanpa gengsi" Jawab Rava yang masih cengegesan.

Ferdi melihat kearah yang di tunjukkan Rava yang ternyata adalah Gio dan Karina.

Tak lama pun Ferdi mulai tertular oleh Rava, membayangkan Gio yang dulu spek cold tiba-tiba menjadi seorang yang ingin tau segalanya tentang Lauren.

"Lo bener si.. Rav.. " Ungkap Ferdi yang sudah tertawa dengan Rava.

Mungkin bagi mereka ini adalah momen yang sangat langka sampai-sampai mereka tertawa lepas melihat Gio sekarang ini.

"Eh.. Tuh bocah kenapa ya?" Tanya Davi pada Regan dan Allina. Yang melihat kearah Rava dan Ferdi.

Selesai mereka tanding basket Regan juga mengajak pacarnya untuk berkumpul dengan teman-teman nya di cafe.

Allina sebenarnya anak yang pendiam namun ia terkenal karena kepintaran nya. Membuat semua orang mengenalinya lebih-lebih lagi waktu Regan pertama kali melihat allina yang sedang latihan Olimpiade sekolah di salah satu ruang, Regan menyempatkan diri untuk bisa melihat Allina hanya dari kaca luar membuat nya sudah sangat senang.

Allina adalah anak kelas dari XII IPA 3 tentunya ia satu kelas dengan Nasya. Tapi beruntung Allina tidak seperti Nasya.

Regan melihat ke arah Ferdi dan Rava sekilas lalu melihat ke arah Davi lagi "Streets kali Dav... "

Davi yang mendapat jawaban dari Regan tiba-tiba menjadi jijik dengan  Rava dan Ferdi. "Iikhh gua jadi ngk mau deket-deket sama mereka takut ketularan"

"Hahha... " Regan malah tertawa sembari memegang perutnya yang sakit melihat ekspresi Davi yang seakan-akan ia sangat tidak ingin mendekati mereka.

Davi yang langsung melihat ke arah Regan yang malah ikut-ikutan tertawa bahkan lebih dari Rava dan Ferdi pun membuat nya semakin takut. "Heh ko lo ikut-ikutan ketawa Gan... Lo stress juga ya, eh Allina tolong bawa dia ke rumah sakit jiwa gua ngeri liat dia kek gitu"

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang