20 ||WE ARE

43 18 16
                                    

_________•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________


Sinar matahari tak pernah lupa memancarkan cahayanya, dibalik tirai yang masih tertutup rapat insan yang kian mulai terusik dengan pancaran sinarnya.

"Emh.." Gumamnya merengek dan menutupi wajahnya dengan selimut.

Tok tok..
Suara ketukan pintu berbunyi.

"Permisi tuan.. Ini sudah siang" Ujar seseorang dibalik pintu membangunkan orang yang masih tidur didalam sana.

Algio yang mendengar itupun mulai membuka matanya perlahan.

"Astaga.. Gua masih ngantuk" Gumamnya kesal.

Algio tak banyak pikir lalu beranjak dari tempat tidur nya dan mulai bersiap-siap sekolah.

Ia berjalan ke kamar mandi dan membasuh muka lalu menyalahkan shower.

Kluning
Suara handphone Algio berbunyi menandakan pesan masuk.

Genus

Regan: "kita hari ini ada jadwal latihan basket"

Algio hanya berdecak kesal dan mematikan kembali handphone nya, Lalu ia mulai mandi. Alasan Gio berdecak kesal karena melihat Regan yang selalu ingin menjadi kapten dari segalanya, dan sebenarnya ia tidak keberatan jika Regan ingin mengambil alih posisi nya namun karena teman-teman lebih mempercayainya di banding Regan.

Setelah selesai mandi Algio memilih seragam sekolah dan memasukan buku yang terdapat di meja. Kebiasaan seorang laki-laki adalah tidak pernah melihat jadwal pelajaran saat ini melainkan berfikir ia harus membawa buku itupun Algio lakukan.

Selesai Algio rapih membereskan semua keperluan sekolah nya ia keluar kamar dan turun untuk pergi sekolah.

Dilihat nya rumah yang sepi seperti tak ada penghuni lalu ia meneriaki pembantunya.

"Bi... " Panggil Algio.

Seorang wanita berlari saat dipanggil majikan nya dengan setengah berlari. "Iya tuan ada apa?"

"Mamah sama papah kemana?" Tanya Algio.

"Tuan dan nyonya sudah pergi sejak pagi tuan muda"

Algio hanya terseyum kecut sudah ia duga di dunia ini tidak ada yang benar-benar menyanyanginya bahkan ibu dan ayahnya sekalipun, tak ada sedikit perhatiankah dari benak mereka.

"Ya sudah Algio pergi dulu bi," Singkat Gio lalu berjalan kembali keluar rumah.

_🌻_

Lauren hari ini sangat tidak bersemangat untuk pergi kesekolah tapi ia harus memaksakannya untuk pergi kesana, melihat dirinya sekarang sudah kelas 12 dan akan segera lulus, maka dari itu ia harus berangkat.

Seorang wanita paruh baya mengetuk beberapa kali pintu kamar putrinya.

Toktok
Suara ketukan pintu terdengar

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang