Hai Gimana ceritanya
Suka ngk nihh jangan lupa ya sebelum baca vote nya
Happy readingSetelah Rayyan kebut-kebutan sore ini setelah pulang sekolah, Rayyan berniat untuk menjenguk bundanya di TPU jalan soaraya untuk sekedar melepas rindu pada sang bunda.
Rayyan masih melajukan motor dengan kecepatan tinggi sampai akhirnya ia kehilangan konsentrasi mengendarai motor nya.
Sitttt......
Suara rem motor Rayyan tiba-tiba.
Untung Rayyan sempat mengeremnya kalau tidak orang yang ada di depannya sudah tidak bernyawa dan mungkin juga dengan dirinya yang kemungkinan akan terjadi juga padanya.
Hampir Rayyan akan menabrak seorang anak kecil yang sedang berjalan melintas jalan raya dengan digandeng ibunya.
"Mas ati-ati dong kalo jalan!! " Protes wanita didepannya
"Maaf bu saya ngk liat" Tutur Rayyan meminta maaf.
"Hati-hati lain kali! " Tegur wanita itu dan langsung pergi.
"Astagaaa reyy fokus dong" Batin Rayyan yang kesal pada dirinya sendiri.
Rayyan melajukan motor kembali dengan kecepatan sedang.
Beberapa menit Rayyan sampai di pintu TPU jalan soayara.
Didepan pintu TPU ada yang menjual bunga lalu Rayyan berjalan menuju toko itu dan membeli bunga mawar untuk ibunya.
Saat Rayyan berjalan menuju TPU banyak batu nisan yang berjajar rapih dihiasi bunga diatas batu nisan.
Rayyan mendekati salah satu nisan diantara nya yang tertulis nama Wanda binti Anggara 28 Maret 2015 ia menundukkan tubuh nya dan menaruh bunga yang baru ia beli sambil mengusap batu nisan itu.
"Mah reyy kangen sama mamah" Lirih Rayyan yang juga menaburi bunga di atas tanah liat.
Rayyan memandangi batu nisan penuh makna menandakan rasa rindunya yang tertahan 7 tahun yang lalu setalah ibunya tiada.
_flasback_
Malam sudah menunjukkan pukul 23.45 tapi tanda-tanda mobil yang membawa ibunya tak kunjung datang.
Rayyan menangis dengan keras kepada pengasuhnya untuk menyuruh ibunya pulang lebih cepat dari rumah kakek nya.
Waktu itu Wanda pergi untuk mengunjungi ayah nya yang sedang sakit, tapi ia meninggalkan Rayyan dirumah dengan pengasuhnya karena Rayyan sedang tidur pulas dan Wanda tidak tega untuk membangunkan putra sulungnya.
Wanda pergi dengan sopir pribadi untuk mengatarkan nya karena suaminya masih ada urusan dikantor dan tidak sempat untuk pergi kerumah mertua nya.
Ditengah jalan wanda mendapat telepon dari pengasuh anaknya.
"Hallo kenapa mbak? " Tanya Wanda ditelepon pada mbok yang sedang mengasuh anaknya dirumah.
"Ini bu, Rayyan rewel terus katanya ibu mana" Tutur mbok dibalik layar handphone.
"Oh iya mbok sebentar lagi saya pulang, ini juga lagi dijalan" Jawab Wanda.
"Baik bu saya sampaikan ke aden Rayyan"
"Ya udah mbok saya tutup dulu telepon nya"
"Baik bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]
Novela Juvenil⚠ SEBELUM BACA ALANGKAH LEBIH BAIK FOLLOW DAN VOTE NYA Rayyan Permana anak bungsu pasangan dari wanda dan Wardana, yang akhirnya Rayyan harus menerima kenyataan bahwa ibundanya pergi untuk selama-lamanya. Karena itu Wardana ayah Rayyan sangat mendis...