23 ||KAMU AKAN SELALU MENJADI ORANG TERSPESIAL

40 17 20
                                    

"Andai takdir bisa kupilih, takan ku pilih jalan takdir yang menyangkut tentang mu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai takdir bisa kupilih, takan ku pilih jalan takdir yang menyangkut tentang mu"

___&&___

Dekapan yang erat mengartikan seseorang sebagai orang yang berharga baginya. Manik mata hitam milik Lauren melihat dengan lekat pada tubuh kekar Algio.

Algio melepaskan dekapan nya dan menatap Lauren. "Kita pulang ya??" Tawarnya.

Lauren mengangguk kecil tanda setuju.

Dari kejauhan mata memandang Rayyan masih terdiam dimotor nya dan menatap lekat pada Lauren yang sedang bersama Algio, dirinya hanya ingin memastikan jika Algio benar-benar mengantarkan Lauren pulang.

Drt...drt....
Getaran handphone di saku celana jeans milik Rayyan membuatnya mengalihkan pandangan dan merogoh saku celananya lalu mengambil handphone nya.

Bunda Lauren.

"Hallo bun..."

"Gimana? Lauren sudah ketemu??"

Rayyan yang mendapat pertanyaan dari Dinda pun diam sejenak dan mengalihkan pandangannya pada dua orang yang tak jauh darinya. "Iya bun..udah,bunda jangan khawatir sebentar lagi Lauren pulang"

"Huh.." Deru nafas lega terdengar dari sebrang telpon sana, "Syukurlah, ya udah cepat pulang ya"

"Iya bun"

Dinda menutup telpon nya mendegar kabar Lauren sudah di temukan dan akan segera pulang.

Rayyan hanya teriam mematung dimotor nya.

"Kita janjikan bakal jadi sahabat selamanya??" Ujar gadis kecil memakai piaman berwarna serba pink dengan memeluk boneka teddy bear.

Anak laki-laki yang sedang mengkaitkan jari mungil kelingking nya dengan keras senang hati mengatakan, "Iya aku janji ko bakal jadi, sahabat kamu selamanya, aku bakal jagain kamu sampe aku sudah dewasa" Kekehnya bersama gadis mungil yang sama-sama sedang saling berjanji.

Tawa mereka sungguh sekan semuanya akan baik-baik saja dikemudian hari setelah dewasa.

Terdengar samar-samar dari benaknya kala kecil sering bermain dengan Lauren dulu.

"Iya aku janji!!"

"Iya aku janji!!"

"AGRAHHHH BERISIKKKK!!!!" Teriaknya dengan meutup kedua telinganya dengan rapat, namun sayang gemingan dibenaknya terus mengulang kata 'janji'

"AAaaaaaaa....!!!!!" Tak tertahan teriakan Rayyan yang sudah membuat nya begitu menguras hatinya.

Beruntung Lauren dan Algio sudah pergi saat Rayyan masih berbicara dengan Dinda ditelpon, membuatnya tidak perlu cemas dirinya teriak sedemikian kerasnya.

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang