34 ||ALGIO

19 9 0
                                    

_flesbek_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_flesbek_

Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari, Algio mengambil kunci mobil dari atas nakas tempat tidurnya kemudian mengambil jaket berwarna hitam lalu keluar kamar menuju garasi rumah.

Sudah pasti semua orang di jam segini masih tidur dengan pulas, namun berbeda dengan Gio yang bangkit dari tidurnya untuk urusan yang penting. Ia melangkah menuruni anak tangga membuka kunci pintu utama lalu keluar dengan mudahnya tanpa berpamitan pada kedua orang tuanya.

Gio pergi berjalan dengan langkah panjangnya yang terlihat jelas dirinya terburu-buru.

Kini Gio sudah mengambil kemudi mobil lalu menuju gerbang rumahnya, satpam yang menjaga pun masih sangat teliti di jam rawan seperti saat ini, karena keluarga Gio adalah orang yang paling disiplin dengan pekerja yang ada di rumahnya.

Gio menurunkan kaca mobilnya, "Pak tolong buka gerbangnya" Pinta Gio pada satpam yang berjaga malam.

"Baik tuan" Tegas sang satpam lalu membuka gerbang tersebut.

"Pak kalau saya nanti lama pulang nya, bilang saja kalau saya ada urusan" Ujar Gio.

"Iya, tuan" Balas Pak satpam sembari menganggukkan kepala.

Gio perlahan mulai memajukan mobilnya lalu meninggalkan pekarangan rumahnya. Sudah dipastikan jalanan sepi tanpa pengendara hanya beberapa kendaraan yang melintas, hal itu tentu membuat Gio mudah untuk lebih menaikan laju kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

'GUA GK BAKAL LEPASIN LO BANGSAT!!' Batin Gio yang mulai kembali mengingat pesan dari Alvaro.

Darahnya kembali mulai mendidih dengan perasaan yang panas atas apa yang dilakukan Alvaro pada Nasya. Ia masih memikirkan bagaimana bisa Nasya menjadi tawanan Alvaro saat ini, walaupun dirinya sudah tidak memiliki perasaan pada Nasya namun sebagai seseorang yang pernah ada dalam hidupnya Gio akan membatu Nasya bagaimanapun caranya.

Algio melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju tempat Alvaro menyekap Nasya, Gio terheran mengapa Alvaro menyekap Nasya dan malah mengancamnya agar ia mundur dari pertandingan basket yang akan diadakan sebentar lagi, tapi bukan itu masalahnya namun 'mengapa Alvaro menyekap Nasya yang jelas-jelas Nasya juga orang terdekatnya, bahkan mereka pernah memiliki hubungan perselingkuhan waktu ia masih bersama dengan Nasya dulu?'

Tak memerlukan waktu lama untuk Gio sampai ditempat tersebut, lampu dalam gedung tersebut masih menyala dengan cahaya yang keluar dari sela-sela pintu dan jendela. Tanpa ragu-ragu Gio membuka pintu mobil dan berjalan menuju gedung tersebut tanpa rasa curiga sama sekali.

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang