21 ||BALAPAN 1

42 18 20
                                    

"Bukankah cinta penuh pengorbanan?"_88_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah cinta penuh pengorbanan?"
_88_

Jam 10.00

Bell istirahat berbunyi Lauren masih terdiam dan tidak bergerak sedikitpun, membuat Karina merasa bingung walaupun ia sudah bertanya namun kali ini Lauren tidak mengatakan apapun padanya atau sekedar bercerita.

Seorang cowok masuk kelas Lauren dengan membawa semangkuk bakso dari kantin, membuat beberapa orang melihat dengan tatapan yang penuh tanda tanya.

"Makan!! Jangan bengong mulu" Ujar Algio yang menyodorkan semangkuk bakso pada meja Lauren.

Karina yang melihat dengan tatapan terkejut karena Algio yang datang dengan tiba-tiba. Ia lalu beranjak dari tempat duduk nya dan pergi dari sana.

Algio yang melihat Karina pergi lalu ia menduduki kursi milik nya.

Lauren yang juga kaget dengan keberadaan Algio dan juga membawakan semangkuk bakso yang masih hangat didepannya. Lalu ia melihat kearah Gio dengan tatapan tanda tanya.

"Makan! Lo tadi belum sempet sarapan, makannya gua bawain" Ujar Gio.

"Gua ngk laper" Ujar Lauren sembari menyingkirkan mangkok didepannya.

Algio yang melihat Lauren yang masih saja terus melamun ia lalu mengambil mangkok bakso tersebut.

"Hauff... Aa... Buka mulut nya," Ujar Gio yang akan menyuapkan makanan pada mulut Lauren.

Lauren yang melihat Gio seperti ibu yang sedang menyuapi anak-anak lalu ia terkekeh dan membuka mulutnya.

Akhirnya Algio berhasil membuat Lauren makan, dan tertawa bersama nya. Tapi itu belum membuat Lauren tenang sampai ia benar-benar bisa bertemu dan berbicara pada Rayyan.

"Ini lagi, Aa.. "

"Udah kenyang"

"Baru juga sesuap" Ujar Algio.

"Gua ngk laper" Lirihnya lalu berpaling dari hadapan Gio.

"Em, jadi gini ya rasanya dikacangin" Gumam Gio meratapi nasib yang tidak mendapatkan perhatian dari orang yang duduk disamping nya.

Lauren yang mendengar dumelan Gio membuat nya tak tahan untuk tertawa. Dan muali memalingkan wajahnya kembali kearah Gio.

Algio lalu tersenyum dengan manis melihat Lauren yang menatap nya. Membuat Lauren ikut tersenyum.

"Kenapa disini?" Lirih Lauren bertanya.

"Karena Lo sedih, gua ngk mau lo sedih mulu"

"Emang kenapa kalo gua sedih?"

"Jelek" Singkat Gio meledek Lauren.

Lauren tak segan-segan mencubit pinggang cowok disamping nya dengan keras. Membuat sang empu meringis kesakitan.

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang