ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]

01 ||CRUSH

Jangan lupaa vote nya ya temen-temen
Happy reading

Seorang cowok terbaring lemas di ranjang dengan mata yang sayu-sayup karena dinginnya malam. Bandan yang mengigil, suhu tubuh yang mulai panas hanya satu yang ia sebutkan dari mulutnya.

"Lauren... Lauren.. " Sambil memejamkan mata yang mulai tidak sadarkan diri.

_🌻_

Matahari mulai terlihat sinarnya memasuki kamar seorang cewek dari balik tirai jendela, Lauren bangun ketika mendengar alarm dinakasnya berbunyi sejak pukul 05.30

"Males banget bangun" Rengek Lauren saat melihat alarm yang menunjukan pukul 05.33

Lauren terpaksa membuka matanya lebar-lebar untuk bangun dari tempat yang nyaman ini.

Lauren duduk sebentar sebelum ia pergi ke kamar mandi dia melihat handphone nya dan membuka aplikasi Whatsapp dan mengetik salah satu kontak bernama Tukang Ribut lalu mengirim chat.

Tukang ribut

Lauren: Bangun oy sekolah! Mau berangkat bareng ngk?

Setelah Lauren mengirim pesan kepada Rayyan, ia segera beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.

Beberapa menit Lauren keluar kamar mandi menuju lemari nya dan memilih seragam sekolah.

Seperti biasa ia tidak mengoleskan make up pada wajahnya, karena memang Lauren sangat natural ia bahkan sangat cantik walaupun ia tidak menggunakan make up.

Ia membereskan beberapa buku dan memasukan nya kedalam ransel nya, ia mengambil handphone dimeja samping tempat tidur Lauren melihat belum ada notif dari seseorang yang sempat ia chat tadi.

Lauren membuka kembali chat nya dan melihat tanda ceklis dua, menandakan pesan itu terkirim tapi ia tidak mendapat kan pesan dari sebrang sana.

"Reyy kemana si, udah jam segini belum bangun apa?" Gumamnya dengan kesal.

Lauren berniat untuk menelpon cowok itu dan mengajaknya untuk ke sekolah bareng.

_ditempatkan lain_

Rayyan permana adalah anak pengusaha kaya raya ia juga sering dipanggil reyy, tapi itu tidak menjamin kebahagiaan. Rayyan bukanlah orang yang menghambur-hamburkan harta ayahnya.

Rayyan adalah anak bungsu pasangan dari Wardana dan Wanda tapi ibunya meninggal dunia saat ia masih berumur 10 tahun, ia juga mempunyai kaka laki-laki yang selalu menjadi bahan perbandingan ayahnya antara dirinya dan kaka nya, karena ayahnya selalu memihak pada Ragas permana dia sangat pintar bahkan sekarang dia sedang berkuliah di London karena prestasinya.

Rayyan masih tertidur dengan pulas dikamar nya setelah kejadian kemarin malam, sungguh sangat menyakitkan baginya sampai-sampai ia terlelap dengan ke adaan basah kuyup karena memang setelah Rayyan mengajak sahabat nya untuk pergi sekedar jalan-jalan.

Dratt... Dratt...
Handphone nya berbunyi di samping meja tempat tidur. Ia langsung mengangkat telepon nya.

"Lo gua chat dari tadi kenapa ngk dibales"