27 ||MALU

28 11 12
                                    

"Aku tau kalau senja tak seindah dirimu,tapi nyatanya aku bisa mulai tertarik padamu,entah itu dari setiap mata mu yang lugu atau dari setiap detak jantung yang selalu memanggil namamu"

____R____

Siapa sihh yang tiba-tiba mulai
bucin gini ya?

Perasaan mimin belum bikin anak-anak gue buat bucin begitu.

Jangankan bucin, masa lalu aja belum kelar nicc...

Setelah genk Genus latihan siang tadi mereka mendapat jadwal tambahan untuk terus berlatih pulang sekolah namun kali ini tidak ada guru pembimbing.

Mengingat jika pertandingan basket akan di adakan beberapa hari lagi.

Algio termenung dalam pandangan tak tentu arah, membuat salah satu temannya terheran-heran mengingat cowok itu baru saja berbicara dengan Lauren, tapi di detik ini temanya hanya terdiam seakan manusia yang memiliki banyak beban, sangat menyedihkan.

"Gi!! Kenapa Lo ngelamun mulu,?? kesambet tau rasa Lo" Cibir Ferdi sekaligus bertanya mengapa Gio melamun.

"Eh, menurut kalian, Lauren cocok ngk buat gua??" Jujur Gio pada semua inti genk Genus.

Pertanyaan Gio membuat teman-temannya kaget bukan main, mendengar penuturan Gio yang meminta pendapat tentang cewek yang akhir-akhir ini bersama Gio, dan sejak kapan Gio membuka hati kembali, setelah Gio merasa dikhianati oleh wanita dalam dua tahun terakhir Gio mati-matian untuk move on dari Nasya.

Ferdi, Rava, Davi dan tak kalah juga dengan Regan yang sedang asyik dengan kesibukannya masing-masing dikantin.

Ferdi yang memang sedang santai menanyai Gio.

Rava yang tegah asyik menyantap mie yang baru ia pesan.

Dan Davi yang sedang asyik meminum minumannya.

Lalu Regan yang tengah memainkan jemarinya di layar handphone miliknya pun ikut kaget dengan ucapan Gio.

Davi yang memang sangat terkejut sampai-sampai dirinya menyemburkan air yang baru ia akan telan di mulutnya, namun di kejutkan dengan ucapan Gio, akhirnya menyembur pada wajah Ferdi.

"Bruu...!!!" Suara air yang menyembur di wajah Ferdi.

Ferdi yang memang sedang santai, dirinya malah terkejut sekaligus marah dan kesal pada perbuatan Davi.

"Busett Lo Dav.... Muka gua!!!" Gerutu Ferdi kesal.

Davi hanya tersenyum memohon belas kasih dengan perbuatan nya pada Ferdi.

Regan, dan Rava diikuti Gio yang tertawa bersamaan.

"Parah sihh.. Lo Dav!!" Cibir Rava.

Regan yang teringat dengan perkataan Gio, dengan cepat ia bertaya pada cowok tersebut. "Eh, Gi Lo beneran suka sama Lauren??" Tanyanya.

"Em...mungkin" Jelas Gio singkat.

"Anjayyy... Party coyy kitaa!!!" Seru Davi yang mendengar dua orang temannya berbincang.

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang