•
•
•Don't forget to vote and following
________
Lauren termenung sejak ia pulang dari kantin.
"Ikhh lo kenapa si jadi betmut gitu" Kesal karina yang tak suka dengan wajah milik Lauren yang cemberut.
"Ngk mood gua rin... Bete.... "
"Ya ampun Ren.. Cuma gara-gara lo ngk liat Gio hari ini, jangan sampe lo cuekin gua kali.. "
"Ya gimana ya rin... Rasanya tuh ada yang kurang"
Karina menarik nafasnya dan menghembuskan dengan satu hembusan. "Terserah lo deh... Mending gua main ML" Gumamnya yang tak di dengar oleh Lauren di samping nya.
Lauren menatap jendela kelasnya dengan tatapan kosong. Dengan termenung melamunkan tak tentu.
Kuling
Handphone Lauren berbunyi tanda pesan masuk Lauren lalu melihat ke layar HP dan mendapatkan pesan dari Rayyan.
Rayyan: "Cie.. Yang udah jadian ya.. "
Lauren tak mengerti dengan ucapan Rayyan 'jadian?' Apa karena Rayyan melihat story nya dan Rayyan menganggap dirinya dan Algio jadian.
Lauren: "Apaan orang gua ngk jadian"
Rayyan: "Terus story lo apa? Cuma-cuma gitu?"
Lauren: "Ya engga juga si dia cuma
minta maaf sama gua soal ngk jadi buat belajar bareng"Rayyan: "Belajar bareng?"
Lauren: "Iya jadi waktu itu bu sarah
minta aku buat ngajarin dia fisika,
abis itu Gio ngajak aku
buat belajar bareng dia"Rayyan: "Oh... Kirain udah jadian"
Lauren: "Ya do'ain aja dulu hihi... "
Rayyan terdiam sejenak mencoba menguatkan rasa tak suka yang mulai muncul di hatinya.
Ia mencoba untuk mengontrol kekesalan dengan menaik infus yang lekat di punggung tangan nya.
Bret...
Suara infusan tercabut.Tak sangka suster yang baru masuk ke ruangan Rayyan untuk memeriksa kondisi hari ini langsung berlari ke arah Rayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]
Roman pour Adolescents⚠ SEBELUM BACA ALANGKAH LEBIH BAIK FOLLOW DAN VOTE NYA Rayyan Permana anak bungsu pasangan dari wanda dan Wardana, yang akhirnya Rayyan harus menerima kenyataan bahwa ibundanya pergi untuk selama-lamanya. Karena itu Wardana ayah Rayyan sangat mendis...