19 ||BERTENGKAR

47 17 36
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Bisakah takdir selalu mendukung ku?"
_Arasta_

Lauren dan Gio sudah mencari Rayyan kemanapun tapi belum mendapatkan hasil, Lauren juga sudah menghubungi Rayyan namun handphone nya masih di rumah sakit, ia khawatir akan terjadi sesuatu lagi padanya.

Gio yang melihat Lauren sangat cemas lantas ia mengenggam tangan milik Lauren.

"Lo tenang ya ren.. " Ujar Gio menyuruh Lauren tenang.

Lauren menatap Gio dengan tatapan berharap semoga ia dan Gio bisa menemukan Rayyan.

"Kita coba pulang kerumah Rayyan, siapa tau dia pulang"

Lauren mengangguk kecil.

Akhirnya mereka berniat mencari Rayyan di rumah nya.

_🌻_

Arasta memikirkan sesuatu tentang apa yang dilihatnya setelah ia mengunjungi rumah Rayyan.

Itu adalah dimana sebuah foto keluarga yang memperkenalkan seisi rumah Rayyan terdapat dua anak laki-laki salah satu dari mereka pernah Arasta temui tapi ia tidak tau siapa.

"Mbak sudah sampai" Ujar sopir taksi membuyarkan lamunan Ara.

"Eh.. Iya Pak, ini uangnya"

"Trimakasih mbak"

"Iya.. " Ujar Ara sembari tersenyum ramah.

Arasta berjalan masuk rumahnya yang memang sepi dikarenakan ibunya yang bekerja dan Ara yang tidak memiliki adik ataupun kaka.

Ia masuk ke dalam rumah dengan lesu, dan terasa pegal-pegal di tubuh nya karena ia telah memapah orang yang bahkan sangat besar egonya.

Arasta berjalan kekamar sekedar untuk membaringkan tubuh nya.

Ceklek
Suara pintu terbuka.

Ara membuang tasnya di atas ranjang dan membaringkan tubuh nya kasar.

"Huh.. " Suara deru nafas keluar dari mulutnya.

Drtd....
Suara handphone Ara berbunyi.

Ara yang baru menutup matanya perlahan harus terganggu dengan suara getaran handphonenya.

"Astaga... Siapa lagi si... Ngk tau orang lagi cape ya.. " Gumamnya kesal.

Ara tak banyak pikir dan langsung mengangkat nya tanpa melihat telpon dari siapa.

"Hallo Ra... "

Ara yang sebelumnya lesu matanya yang sayup-sayup tiba-tiba berubah membelalak mendengar suara orang yang menelpon nya.

Ara lalu melihat layar handphone nya dan dugaan nya benar dari seseorang yang selalu ia rindukan.

"Elo... Tau nomor gua dari siapa?" Tanya Ara

ℍ𝕠𝕨 ℂ𝕒𝕟 𝕀 𝕊𝕒𝕪? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang