"Tuhan! Izinkan takdir ini untuk bertahan lebih lama."
----------
Bahagia dia mulai terlihat kembali, bahkan raut wajahnya terukir oleh senyuman. Dibawah langit biru dia terus menatap ke depan, melihat hamparan ilalang yang menari karena hembusan angin.
Ada sebuah rasa yang dulu pernah pergi, kini kembali pada dirinya. Tapi itu masih terlihat Samar-samar, karena ia tidak tau tentang rasa itu. Perasaan tentang kebahagiaan yang baru atau hanya sebuah perasaan kerinduan.
Pandangan matanya mulai berpaling pada seseorang yang sedang berlari ke arahnya. Seorang cowok yang langsung duduk di sampingnya itu dengan senyuman yang dilihatkan nya.
"Gue nggak tau apa yang lo suka!" Ujar cowok itu dengan memberikan sebotol minuman dan beberapa coklat.
Melihat itu ia hanya tertawa sambil menerima pemberiannya. Deirsh, gadis itu melihat kembali kearah cowok di sampingnya tersebut, ada perubahan yang ia rasakan pada seseorang itu. Walau kalimat Lo! Gue! Masih terdengar saat cowok itu berbicara.
"Tempatnya bagus, Dei baru kali ini datang ke tempat kayak gini," ucap Dei di sela-sela mereka menikmati pemandangan.
Regan, cowok itu pun menatap kearah pacarannya. "Gue juga lupa, kapan pertama kali ketempat ini. Tapi yang gue ingat, setiap kali gue kesini ada ketenangan yang gue rasakan, sama seperti saat melihat fajar dan senja."
Kalimat panjang yang terlontar dari mulut cowok itu, membuat Dei kembali tertawa senang. Dulu Regan begitu irit untuk berbicara sepatah katapun, tapi kini Regan bahkan bercerita panjang saat selalu bersamanya.
"Kakak nggak mau coklatnya?" tawar Dei yang mulai bingung ingin berbicara apa.
"Gue nggak suka coklat," balas Regan.
Mendengar itu Dei menaikan kedua alisnya. Ia melihat kembali kearah bungkusan yang berisi banyak coklat. Sempat berpikir, apakah harus dirinya sendiri yang menghabiskan semua itu.
"Dei nggak mungkin ngabisin semua coklat ini sendiri, kak!" ucap Dei.
Regan melirik sejenak, ada raut wajah kebingungan yang diperlihatkan dirinya. "Gue kira lo bakal senang dikasih banyak."
Tanpa sadar Dei memanyunkan bibirnya tersebut. Melihat tingkah pacarnya itu Benar-benar membuat dirinya tak habis pikir. Apakah cowok itu memang tidak mengetahui soal cinta?
Merasa sedikit kesal Dei pun beranjak dari tempatnya. Membuat Regan langsung menatap dirinya saat bergegas untuk pergi.
"Mau kemana?" Tanya Regan yang tak dibalas oleh Dei.
Melihat itu Regan pun ikut berdiri dan berjalan mengikuti kemana Dei pergi. Kini Regan melihat pacarnya sedang berjongkok mengambil beberapa bunga Dandelion liar yang terdapat ditempat itu.
"Kak! Coba lihat sini." Pinta Dei yang langsung dituruti oleh Regan.
Dan tidak lama Dei meniup bunga Dandelion yang berada ditangan tersebut. Bunga yang awalnya terlihat utuh kini berhamburan terbang mengenai wajah cowok dihadapannya itu, Dei tersenyum begitu juga Regan yang ikut tersenyum.
"Lihat kak, cantik kan!" ujar Dei sambil memandang Bunga-bunga yang berterbangan karena dirinya.
"Mau coba!" Tawar Dei yang langsung diangguki oleh Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
D: Deirsh & Depresinya
Teen Fiction"𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣! 𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙣𝙮𝙖?" ----- Deirsh Anasyah kebahagiaannya hilang setelah ayah dan pacarnya pergi untuk selamanya. Takdirnya mulai berubah, kebencian dari ibu dan...