11. Dei! Rindu sang bintang.

167 41 49
                                    

"Dia! Mampu membuat ku tersenyum kembali."

--------

       "Dokter... Dokter...." teriak seorang wanita begitu panik.

       "Dokter, dia kejang kejang dok...."

       Dokter tersebut pun langsung segera masuk dan memeriksa pasien tersebut. Sedangkan wanita yang berteriak tadi, hanya bisa berdiri menunggu diluar ruangan dengan begitu cemas, hingga pintu ruangan itu terbuka.

       "Dok gimana keadaannya, nggak terjadi Apa-apa kan dok?" tanyanya.

       "Keadaannya semakin melemah." ujar Dokter tersebut, membuat wanita itu begitu lemas saat mendengarnya.

       "Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin, supaya keadaan pasien kembali normal." Sambung sang Dokter, dan langsung masuk kembali ke dalam ruangan pasien itu.

       Ia terduduk disebuah bangku dengan begitu lemah. Dia berpikir, keadaan itu! Keadaan yang begitu menyakitkan harus terjadi pada gadis manis itu.

~~~

       Deirsh, ia menutup kembali pintu rumahnya setelah melihat Mamanya pergi untuk bekerja. Dei terdiam sebentar, ia harus membereskan pekerjaan rumahnya secepat mungkin, dan setelah itu harus pergi untuk melakukan rutinitas barunya.

       Kini ia sudah berada didalam bus, setelah kemarin ia pergi menggunakan sepedanya dan hari ini ia lebih memilih untuk pergi menggunakan bus karena ia baru tau tempat itu cukup jauh. Awalnya Dei sedang menunggu angkutan umum biasa, tapi sayang ia menunggu cukup lama dan langsung memilih bus walaupun biayanya cukup mahal.

      Selama diperjalanan Dei hanya memandang jalanan kota dengan sentuhan musik yang ia dengarkan lewat earphonenya. Sebenarnya tidak ada yang menarik dengan jalanan kota baginya, bermacam kendaraan, berbagai toko dan kemacetan, itu selalu ia lihat.

       Hingga sebuah notif ponsel menganggu telinganya yang sedang asik mendengarkan musik.

------------- kk Regan -------------

Lo mau kbur dri tgung jwb lo?
09:36.

------------------------------

       Dei melihat pesan itu, ia menghembuskan nafas kesalnya. Hanya karena dia tidak sengaja menabrak motor pria itu, ia kini harus menjadi seorang pembantu. Dei melihat kearah ponselnya kembali, ingin rasanya untuk membiarkan pesan itu, tapi ia takut pria itu bakal lebih marah padanya.

------------- kk Regan -------------

Maaf kak! Dei lagi diperjalanan...
Soalnya macet banget......
09:38

Gw tnggu lo...
09:38

------------------------------

       Setelah mendapat balasan, Dei kembali menghidupkan musik sambil menatap kemacetan yang sungguh membosankan.

       Pukul 10:20 WIB Dei baru sampai didepan Apartemen pria itu, Dei langsung bergegas masuk sebelum dirinya dimarahin lagi. Hingga Dei tiba tepat didepan pintu, ia mengatur nafasnya sebentar dan setelah itu Dei menekan bel tersebut.

D: Deirsh & DepresinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang