"Karena setiap melihat matanya, selalu membuat diriku nyaman."----------
Seorang pria memilih untuk berhenti disebuah warung kecil dari pada mengikuti gengnya itu. Cukup hanya Teman-temannya saja, tidak dengan dia yang harus mengikuti tantangan karena hal sepele.
"Nak Regan! Kemana aja kok baru kesini?" Sang pemilik Warung Tiba-tiba mendekati Regan.
"Lagi banyak kerjaan Pak," jawab Regan.
Regan turun dari motornya itu, membuka helmnya dan menuju ke pemilik warung tersebut.
"Pak, titip motornya!" ujar Regan.
"Nak Regan mau kemana?"
"Mau ketemu teman, dekat sini."
Pemilik warung itu pun mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.
Regan berjalan santai menuju suatu tempat, dengan sebatang rokok ditangannya membuat dirinya merasakan sedikit nyaman. Jalanan yang gelap dan sunyi, tidak sedikit pun membuatnya merasa takut, bahkan mungkin orang sekitar situ yang bakal takut saat melihat dirinya.
Hingga ia sampai pada tujuannya, tanpa sadar dirinya tersenyum melihat seseorang. Regan mendekati orang itu, melangkah perlahan tanpa ingin ketahuan orang tersebut.
Kini Regan telah sampai tepat dibelakang orang itu, seorang gadis yang sepertinya sedang bersembunyi dari sesuatu.
Ia hanya diam dibelakang gadis tersebut, hingga gadis itu berbalik menatap dirinya dan mengeluarkan ekspresi yang begitu kaget sampai sang gadis yang dihadapannya sekarang langsung menutup matanya itu.
"Gadis bodoh!" gumam Regan pelan, sambil menampakkan senyum smirknya kembali.
Regan terus saja menatapnya, melihat gadis itu yang terus saja mengucapkan sesuatu yang tidak terdengar olehnya. Karena cukup lama, Regan mencoba menyentuh pundaknya. Tapi baru saja ia menyentuhnya, membuat gadis itu langsung berteriak.
"Ahwwwww... Mmmm...."
Teriakan tersebut membuat Regan langsung membungkam mulut gadis tersebut, ia takut jika ada orang yang mendengarnya dan berpikiran yang Tidak-tidak.
"Anjir... Lo bisa diam nggak! Nih gue...." ujar Regan panik.
"Shitt... Anj*ng...."
Gadis itu mengigit tangan Regan, yang membuat dirinya langsung menjauhi tangannya dari mulut gadis itu.
"Lo gila ya!" ucap Regan sambil melihat tangannya yang digigit.
Sedangkan orang yang dihadapannya itu hanya diam, sepertinya gadis tersebut baru sadar siapa yang dihadapannya sekarang dengan rasa sakit ditangan Regan.
"Maaf...." ucap gadis itu.
Regan tidak mempedulikan ucapan itu, ia masih fokus dengan tangannya yang begitu sakit karena gigitan gadis aneh tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
D: Deirsh & Depresinya
Fiksi Remaja"𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣! 𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙣𝙮𝙖?" ----- Deirsh Anasyah kebahagiaannya hilang setelah ayah dan pacarnya pergi untuk selamanya. Takdirnya mulai berubah, kebencian dari ibu dan...