"Bagaimana jika kebahagiaan itu hanya sebuah ilusi! Atau sebatas mimpi."
----------
Brak....!!!
Dentuman keras hingga teriakan orang-orang kini menjadi satu. Tubuhnya gemetar lemas tak bisa bergerak, detakan jantung berdetak lebih cepat dari suara jam yang masih didengarnya. Hingga ponsel yang ia pegang sekarang pun terjatuh ke tanah.
Didepan matanya sendiri, ia kembali menyaksikannya. Sebuah mobil yang Tiba-tiba menabrak deretan pengendara yang sedang menunggu, hingga mobil yang paling depan masuk ke palang pembatas dan tertabrak oleh kereta api yang juga sedang melaju kencang.
Semua orang berlari, sedangkan dirinya hanya menatap sebuah mobil yang terpental jauh dari tempatnya sekarang.
"Hm... Sepertinya senja dan fajar udah harus berpisah nih!" Kalimat yang diucapkan seseorang beberapa jam yang lalu kembali teringat.
"Maaf! Gue pergi ya....!"
Akhirnya ia tau kenapa cowok itu mengucapkan kalimat tersebut. Dengan badan yang masih gemetar, ia melangkahkan kakinya untuk mendekat.
"Regan! Jangan pergi...."
Sebuah kalimat terakhir dalam mimpi panjangnya tersebut.
~~~
Ketika kita sudah masuk kedalam imajinasi itu, begitu susah untuk mencari pintu keluarnya. Apalagi disaat imajinasi itu membuat alur kisahnya begitu rapi.
Tapi itu hanya sebuah khayalan bukan kenyataan. Seperti sekarang di sebuah lorong ruangan, terlihat beberapa orang berdiri dengan cemas. Suasananya begitu sendu bahkan terlihat air mata.
Dalam keramaian itu, seorang dokter keluar dari sebuah ruangan. Sambil membuka maskernya, terlihat ekspresi menyerah pada wajahnya itu.
"Dok! Ada apa? Semuanya Baik-baik aja kan!" Ujar Hendrik seorang pria paruh baya yang begitu cemas.
Sang dokter yang mendapat pertanyaan itu sedikit menundukkan kepalanya dengan lemah.
"Dok! Tolong jawab? Ponakan saya Baik-baik saja kan?" Teriak Dela seorang wanita yang sudah terlihat begitu lemas.
Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak. "Maaf! Kami... Kami sudah berusaha untuk membuatnya bertahan... Tapi Tuh-"
"DOKTER!!!"
Teriakan seorang suster berhasil membuat sang dokter berhenti berbicara, bahkan semua orang yang disitu ikut melihat kearah suster tersebut yang keluar dari ruangan itu.
"Dok! Pasien...."
Tanpa berlama-lama sang dokter masuk kembali melihat apa yang terjadi. Diikuti dengan semua orang yang ingin melihat yang terjadi didalam.
Dan betapa terkejutnya mereka semua dengan apa yang sedang mereka lihat sekarang. Deirsh, seorang wanita yang mengalami kecelakaan tiga bulan yang lalu, kini sudah sadar dari komanya itu.
~~~
Disini, ternyata ditempat ini ia kembali. Regan, pria dalam mimpi itu benar-benar menepati janjinya, membawa seorang wanita kembali di kenyataan.
Dalam ruangan ia masih sendiri, belum bisa mengucapkan satu katapun setelah terbangun. Tapi tidak dengan pikirannya, ia masih mengingat mimpi panjang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D: Deirsh & Depresinya
Novela Juvenil"𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣! 𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙣𝙮𝙖?" ----- Deirsh Anasyah kebahagiaannya hilang setelah ayah dan pacarnya pergi untuk selamanya. Takdirnya mulai berubah, kebencian dari ibu dan...