UNREAL LOVE : Tom and Jerry.

599 68 11
                                        

Setelah mendengar cerita Gracia, Zeran pun mulai terdiam sekitar lima detik, dan segera menawarkan untuk Zeran mengantarkannya pulang.

"Udah sore, mau gua anterin aja?" Gracia sedikit ragu, mau bagaimanapun ia baru saja memulai komunikasi baik dengan Zeran.

"Udah gausah gaenakan, gua ikhlas kok anterin lo, tanpa ada maksud apapun." Zeran bersuara.

Walau ragu, namun Gracia tetap bisa menerima maksud baik Zeran. Gracia segera mengangguk, Zeran lalu menyuruh Gracia untuk menunggu terlebih dahulu karena ia akan memarkirkan motornya terlebih dahulu.

Setelah memarkirkan motor, Gracia mulai berjalan kearah Zeran dan segera mengambil helm untuk ia pasang. Namun Helm yang tadi biasa-biasa saja, tiba-tiba mendadak macet, tak bisa terbuka tali pengunci tersebut.

Gracia yang sedang berusaha itu hanya bisa terus menarik agar tali tersebut terlepas dan ia bisa memasangnya kembali.

Sekitar hampir lima menit, Zeran menunggu, ia langsung menengok kearah belakang dan melihat Gracia sedang kesusahan membuka tali pengunci helm.

Zeran lalu terkekeh pelan. "Kalo gabisa tuh minta bantuan dek Gracia." Merasa malu dan kesal Gracia kemudian langsung mengerucutkan bibirnya.

"Nih, ini kan gampang banget. Sini pala lo, biar gua pasangin."

Setelah dirasa helm terpasang, Zeran mulai melakukan hal yang tak terduga. Zeran mengelus helm Gracia. "Ayok sini naik, jangan lama-lama."

Gracia lalu mulai memandu Zeran untuk berjalan kearah rumahnya, beberapa saat kemudian ia sampai dan Zeran segera melepaskan helm tersebut.

"Sana pulang, gua gabisa mampir dulu, soalnya sibuk gua, oke."

"Dih, siapa juga yang mau nyuruh lo mampir gaada keles, gausah pd banget! Udah sana balik, btw makasih." Gracia kemudian pergi meninggal Zeran.

"Pd banget, siapa juga yang mau nyuruh dia mampir." Gumam Gracia kemudian memasuki rumah.

Keesokan hari, Gracia hari sedang menalikan sepatu, dan akan segera berangkat, walau ayah nya tidak bisa mengantarkan dan Gracia belum berani untuk mengendarai kendaraan sendirian, Gracia memutuskan untuk menunggu angkutan umum.

Sudah pukul setengah delapan pagi, dan belum ada angkutan umum yang berada di hadapannya saat ini. Keadaan mulai panik, Gracia panik seketika, Bagaimana tidak, jika nanti ada angkutan umum pun ia akan tetap terlambat, dan akan di beri skor dan hukuman.

Namun lagi-lagi keadaan berpihak pada Gracia, seseorang menggunakan motor ninja biru, putih menghampiri dan memarkirkan motor di hadapan Gracia.

"Naik." Datarnya.

"Zeran?"

Zeran, dia benar-benar ada di hadapan Gracia. "Udah naik Gausah banyak omong." Titah Zeran.

Gracia segera menurut dan menaiki motor, saat belum sempat Gracia bersiap-siap, Tiba-tiba Zeran sudah menancap Gas.

Dengan Reflek Gracia memeluk Zeran, saat sudah merasa tangan Gracia merangkul perut roti sobek yang tertutup baju seragam putih biru yang menggunakan rompi.

Sekitar lima menit, Gracia baru menyadari bahwa tangannya merangkul perut Zeran atau dengan kata lain memeluk Zeran.

"ARGH!!!" Teriak Gracia sontak membuat Zeran meng-rem mendadak.

"Apaan sih lo kenapa? Teriak-teriak berisik konah!" Kesal Zeran.

Gracia kemudian memukul-mukul pundak Zeran. "Ih apaan sih lo?! Emang sengaja banget ya! Biar gua peluk lo!"

UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang