Teman Bara maupun Zeran sudah berusaha melerai mereka berdua, namun karena tenaga dan nafsu mereka terlalu besar mengakibatkan tenaga mereke membesar, teman Bara maupun Zeran sempat terpental, terdorong berkali-kali.
"Terus urusan nya sama lo apa?!"
Dengan ketawa meremehkan. "Apa lo suka sama dia."
"Mau gua suka atau engga bukan jadi urusan lo anjing."
Bug
Bug
Bug
Karena tidak bisa di lerai dan mereka pun sudah lelah, salah satu dari mereka lalu memanggil guru, dan guru yang datang adalah guru olahraga.
Pak Abbas, ia meniup peluit sebagai cara melerai Zeran dan Bara.
"SUDAH-SUDAH!"
Mereka langsung memberhentikan perkelahian mereka.
"Kalian mau saya skors?! Kenapa kalian berkelahi di sini sih, membuat NAMA BAIK SEKOLAH KITA BURUK SAJA!!"
Mereka hanya diam menduduk tak berkutik.
"Zeran, Kamu masih jadi murid baru aja sudah sok tau dan berani berkelahi."
"Ikut saya keruangan saya, akan saya bicarakan dengan wali kelas kalian dan orangtua kalian!"
Zeran dan Bara mau tak mau mengikuti pak Abbas selaku guru olahraga yang melerai perkelahian mereka ke ruang guru.
Di ruang guru mereka di berikan ancaman, mereka tahu ini perkelahian yang tidak di sengaja, dalam artian ada pemicu diantara mereka ini.
"Jika kalian masih berkelahi, saya tidak segan-segan memberi kalian skors, karena ini perkelahian kalian yang pertama bapak toleran, tapi jika kalian berkelahi lagi apalagi hingga membuat orang lain babak belur, saya akan skors kalian 1 minggu."
Mereka hanya mengangguk, walau dalam hati mereka masih sangat ingin memukul satu sama lain.
Setelah di beri tahu, dan di beri ancaman mereka sekarang di perbolehkan untuk keluar dari ruang guru.
Zeran kini langsung menuju kantin sekolah untuk membeli minuman dingin, sebagai cara untuk mendingin diri dia.
"Shhh, Gila ran sakit beud kaki kiri gua lo tendang, shhh."
Zeran dengan tatapan tajam meneguk botol dengan minuman berasa cola.
"Tapi jujur ya Ran, lo keren banget tadi berantem."
Itu Krishna dia memperagakan gerakan yang tadi Zeran lakukan juga.
Di sisi lain Shani terus berlari mengejar Gracia, entah seperti diberi kekuatan apa namun lari Gracia kali ini sangat kencang.
"Ge, berhenti Ge!"
Tak lama Gracia berhenti di dekat rumah kosong, dan ini sudah sangat jauh dari sekolahan mereka.
Shani yang sudah mengetahui Gracia berhenti, segera menghampiri dan mendekati dengan nafas yang sudah terengah-engah.
"Huhh..huhh.."
"Kamu cepet banget sih larinya, dapet sepatu super apa."
Dalam keadaan seperti ini dengan nafas yang masih terengah-engah Shani masih bisa bergurau, karena mengetahui Gracia sedang menangis.
Namun semuanya seakan tak ada, raut wajah Gracia tetap sedih, menatap Shani sendu.
"Cup cup, udah gausah nangis. Sini duduk dulu kamu ge."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √
RomanceIni kisah tentang seorang laki-laki yang memiliki masa lalu kelam.. Ia di kecewakan, di bohongi dan banyak sekali masalah di masa lalu nya. Sampai ia tak percaya bahwa cinta ada. - Kisah seorang wanita yang terobsesi tentang sebuah cinta, ya..manus...
![UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √](https://img.wattpad.com/cover/326660490-64-k303984.jpg)