Keesokan hari pun tiba, kini Zeran terlambat menjemput sang kekasih untuk menuju sekolahan.
Saat sampai, baru saja memarkirkan motor, Zeran sudah mengenggam erat tangan Gracia.
"Ciee mentang-mentang baru pacaran nih, yeeee~"
"Nah bener banget Jean, mentang-mentang pacaran jadi pegangan tangan kemanapun."
Kini dikantin pun sudah ada Bara dan Yudha yang tengah membicarakan rencana.
"Lo suka kan sama Gracia? sekarang kita bersaing dengan sehat, saat rencana ini berhasil biarkan Gracia milih dia mau sama Lo atau Gue." ucap Bara.
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka di kuping oleh Marsha.
"Gue bakalan cari pendonor mata, dan gue bakal bilang sama Gracia. Dia bisa lihat dunia ini kembali, asal dia mau putusin Zeran." ucap Bara.
"Bar gue gaakan ikut rencana ini." ucap Yudha.
"Loh kenapa? Lo udah gak suka sama Gracia, atau lo udah ga mau bersaing lagi sama gue?" Tanya Bara.
"Perasaan Gue sama Gracia udah gak kaya dulu bar. Sekarang gue mencintai seorang wanita yang saat ini masih menjadi milik orang lain tapi suatu saat gue bakalan rebut dia." Jelas Yudha.
"Hhhh Terserah! Intinya lo harus bantuin Gue!" Yudha terkekeh pelan.
"Jelas gue mau bantuin lo, gue bakalan bantuin lo kok." ucap Yudha.
"Thanks bro."
"Zeran Liat aja, sebentar lagi Gracia bakalan jadi milik gue seutuhnya dan saat itu gue akan membuat lo gaakan pernah ketemu Gracia." Batin Bara.
Hari demi Hari, Bara pun kemudian menemukan pendonor mata. Kini Bara meminta Gracia untuk menemui nya di taman dekat salah satu mall. Gracia meminta untuk ditemani sang kekasih.
"Kenapa lo minta gue kesini, apa yang mau lo omongin sama gue?" Tanya Gracia.
"Gue udah nemuin pendonor mata untuk lo, Zeran belum kan? Pasti dong lo kan cupu bego!" Sombong Bara.
"Maafin aku Gre, aku belum bisa nemuin pendonor mata untuk kamu. Dan sekarang aku malah keduluan sama Bara." Batin Zeran.
"Lo mau kan kembali bisa melihat dunia? Caranya Gampang kok, lo harus putusin Zeran sekarang. Karena gue baik gue kasih lo waktu 3 hari untuk memutuskan ini."
"Apaan sih lo bar? Sebenarnya lo ikhlas gak sih kasih bantuan buat Gue?!" Zeran kemudian mulai melerai Gracia.
"Urusan Ikhlas dan engga urusan hati, dan gue manusia, gue harus bisa mendapatkan kebahagiaan gue sendiri. Dan kebahagiaan gue adalah ini." ucap Bara dengan rasa bangga.
Gracia pun memutuskan untuk pulang terlebih dulu, namun di perjalanan Zeran berbicara pada Gracia.
"Ini keputusan ada di tangan kamu, aku gabisa maksa apapun dari kamu. Kalo memang keputusan kamu adalah mutusin aku, aku gak masalah. Motto kehidupan aku adalah, walaupun hati aku harus perih dan sakit aku rela, agar orang tercinta ku bisa tersenyum bahagia." Jelas Zeran.
"Gak ran, aku sayang sama kamu. Dan aku ga pernah cinta sama Bara, aku cuma anggap dia teman dan Gak lebih." ucap Gracia.
"Mungkin perasaan kamu sama Bara seperti itu, tapi kamu gak pernah bisa maksa perasaan orang lain sama kamu 'kan? Kalo kamu gak mutusin aku, kamu gaakan pernah bisa liat, karena cuma donoran dari Bara yang bisa menyelamatkan tentang kamu." ucap Zeran.
"Gak tau! Nanti aku pikirin lagi!" ucap Gracia.
Zeran kemudian menancap Gas dan segera mengantarkan Gracia untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √
RomanceIni kisah tentang seorang laki-laki yang memiliki masa lalu kelam.. Ia di kecewakan, di bohongi dan banyak sekali masalah di masa lalu nya. Sampai ia tak percaya bahwa cinta ada. - Kisah seorang wanita yang terobsesi tentang sebuah cinta, ya..manus...
![UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √](https://img.wattpad.com/cover/326660490-64-k303984.jpg)