UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √

Unreal Love : Mulai Bercerita.

"Dulu gua sempet menolak dan marah-marah sama lo saat lo kasih gua barang apapun itu, bukan karena gua benci sama lo." ucap Zeran.

"Tapi karena gua trauma tentang masalalu. Asal lo tau, dulu gua pernah pacaran sama seorang perempuan yang gua sayang dan cinta banget. Gua tulus sayang dan cinta sama dia." ucap Zeran.

"Semua ketulusan gua ga pernah di hargai sama sekali. Dia malah menemukan tempat yang lebih nyaman untuk dia, dan dia malah meninggalkan gua." Jelas Zeran dengan wajah sendu.

"Ditambah dengan keadaan mamah dan papah, saat itu keadaan mereka bercerai, karena nyokap gua ketauan selingkuh." ucap Zeran.

"Nasib gua dan bokap gua sama, sama-sama tidak pernah di hargai dalam urusan percintaan, makanya gua terauma, sampai akhirnya gua takut untuk mencinta lagi." Finish Zeran.

"Terus kenapa lo lampiasin sama gua? Waktu itu aja gua baru kenal kan sama lo." ucap Gracia.

"Gua cuma takut mencinta lagi, maaf..." ucap Zeran kemudian menundukkan kepalanya.

Gracia kemudian memegang lembut bahu Zeran dan berkata.

"Udahlah, itu kan cuma masalalu, gausah lo pikir jauh-jauh, nih makan ya." ucap Gracia.

"Oh ya, kalo boleh tau, pada saat nyokap lo ketauan selingkuh sama bokap lo, lo pada saat itu umur berapa tahun?" Tanya Gracia.

"Mungkin umur...11 tahun. But i don't know menurut gua itu hari terburuk gua, saat itu bokap dan nyokap gua ribut besar-besaran, sampai akhirnya mereka memutuskan bercerai, dan sekarang gua dapet kabar, kalo nyokap gua udah punya keluarga baru." Jawab Zeran.

"Lo harus sabar yah, gua yakin lo kuat ran." ucap Gracia seraya mengelus lembut bahu Zeran.

"Udahlah gre, ini udah 7 tahun yang lalu, buat gua ini udah bukan menjadi masalah besar lagi sih. Yang harus kuat disini tuh lo, lo harus kuat." ucap Zeran mengelus lembut rambut Gracia.

"Yaudah, berati, disini kita saling menguatkan yah hahaha." Gracia dan Zeran kemudian langsung merangkul satu sama lain, seraya tertawa.

"Makasih..." Lirih Gracia.

"Makasih? Makasih untuk apa?" Tanya Zeran keheranan.

"Makasih karena lo selalu ada di samping gua, bagaimanapun keadaan gua." Jawab Gracia dengan suara parau.

"Bukannya temen emang harus begitu kan? Support dimana pun dan bagaimana keadaan nya pun." ucap Zeran.

"Kalo boleh gua sedikit bercerita sama lo, dulu nyokap gua adalah pribadi yang sangat baik menurut gua, dia ga pernah sama sekali menunjukan cape nya gimana, sakitnya gimana. Padahal dia sendiri adalah seorang dokter yang harus menangani ratusan pasien." ucap Zeran.

"Tapi, semenjak kemunculan om Adi, suami baru mamah sekarang, nyokap gua berubah 180° , dia gapernah pulang, selalu bentak-bentak bokap dan gua sendiri, marah-marah ga jelas. Bener-bener bukan nyokap yang gua kenal dengan pribadi baiknya." ucap Zeran.

"Sampai akhirnya bokap cari tau, dan ternyata benar, nyokap gua selingkuh sama om Adi, dan sampai saat ini gua ga pernah tau gimana keadaan nyokap gua, gua cuma tau dia udah nikah dan udah punya anak." Lanjut Zeran.

Gracia mengangguk mantap, seraya memakan kentang goreng. Namun saat Zeran sedang memakan kentang, dan melihat ke sembarang tempat untuk memperhatikan setiap inci tempat tersebut. Namun Zeran melihat seseorang yang sangat ia kenali.

Dia saat ini duduk berada tepat di belakang, bukan Zeran yang mengubris tapi dia. Dia kemudian berjalan menuju tempat makan Zeran dan Gracia.

"Zeran..." Lirih nya.