UNREAL LOVE : Tidak Terima.

619 64 8
                                        

Setelah mengobati, dan saat Zeran akan membawa Gracia ke rumah sakit Gracia menolaknya.

"Gausah, gua gamau! Gua mau pulang aja, bokap nyokap pasti cari gua."

Walau begitu Zeran tetap menerima, dan segera mengambil ponsel, dan menelpon Khea, supir pribadi Zeran, untuk membawakan motor.

Beberapa saat kemudian Khea segera membawakan motor, dan Zeran segera mengantarkan Gracia.

"Yuk naik." Titah Zeran.

Zeran kemudian mengantarkan Gracia menuju rumah, dan untuk pertama kalinya ia tau dimana rumah Gracia.

Hari demi hari mereka lalui dengan normal-normal saja, namun perbedaannya hanya satu, keadaan sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya. Walau terasa sedikit gugup, untuk berbicara kembali, namun keadaan memaksakan.

Namun dibalik semua itu, ada seorang yang tidak menerima kenyataan bahwa mereka sudah kembali baikan dan berteman seperti biasa.

Di perpustakaan ada Gracia yang sedang membaca buku-buku. Karena Gracia pribadi memang suka membaca-baca buku, apalagi Novel.

Seseorang menghampiri, dan mencoba mengajak bicara Gracia, namun keasikkan Gracia membaca novel hingga tidak menanggapi orang tersebut.

"Hai Gre."

Dia bara, masih ingat kan dengan sosok bara yang selalu ada bersama Gracia namun Gracia tidak pernah menyadari.

"Hai bar, dari mana aja lo? perasaan gua jarang liat lo, padahal kita sekelas."

"Gua ada, tapi lo terlalu sibuk bersama orang yang baru lo kenal." Jawab Bara datar.

Gracia terkekeh pelan. "Maksud lo Zeran? Kenapa? Lo cemburu?" Ucapan Gracia membuat Bara membelalakan matanya, pipinya memerah.

Sempat terdiam beberapa detik, kemudian berusaha menjawab pertanyaan Gracia namun dengan terbata-bata.

"Ya-ya Gu-gue cem-cemburu."

Gracia segera membelalakan matanya, menutup novel yang sedang ia baca, dan menghadapkan dirinya sederajat dengan Bara.

Mata Gracia dan Bara mulai saling berhadapan, tidak ada yang melihat kanan ataupun kiri.

"Gue, Gue, cemburu sebagai teman."

Gracia membuang nafas kasar. "Gua kira lo cemburu karena apa." Gracia kemudian membuang nafas nya lega.

"Gua cemburu lah, Zeran orang baru, dan dengan enaknya, dengan biasa aja nya lo, ketawa-ketawa bareng dia, ngakak bareng dia. Ibarat kalo tentang senioritas, gua senior di sekolahan ini, lebih lama mengenal lo." Jelas Bara.

"Hm.. Gua rasa lo ga perlu cemburu, gua bakalan jadi temen lo, temen kerjain tugas bareng-bareng sama Amel, dan melati."

"Gua 'kan habis baikan sama Zeran, Gua mau memperbaiki komunikasi yang sempat rusak." Lanjut Gracia seraya tersenyum.

"Tapi lo gakbakalan punya rasa sama Zeran 'kan Gre?"

Gracia terdiam sejenak, kemudian menarik nafas, dan menatap Bara. "Bar, Gua gak tau tentang masa depan. Artinya Gini, kalo gua jawab iya, gua takut kedepannya semua komunikasi ini, hancur, dan kalo gua jawab engga, gua takut awal komunikasi ini sebagai awal kedekatan kita."

"Dan gua gak bakal bisa ngontrol ini semua bar. Gaada seorang pun yang bakal tau tentang masa depan. Gua harap lo mengerti ya, gua gabakal jawab apapun, iya atau engga." Gracia kemudian mengelus pundak Bara, kemudian menaruh buku lalu pergi.

Hari ini para guru sedang melakukan rapat, dan beberapa orang bilang murid akan di pulangkan lebih awal dari waktu yang ditujukan.

Gracia, Amel, dan melati Hari ini sedang makan di kantin sekolah, dekat Gerbang sekolah.

Seseorang menghampiri Gracia, memberikan bunga dan cokelat. "Selamat hari Valentine cintaku." Tangan besar, dan kekar itu memberikan cokelat dan bunga pada Gracia.

"Apaan sih, Gar! Gua udah putus kan sama lo, kenapa sih lo masih kejar-kejar gua?!"

Dia Garla, Mantan pacar Gracia. Garla dan Gracia berpacaran sekitar empat tahun, Mereka putus karena hal sepele *menurut Garla*, namun menurut Gracia ini hal besar.

"Aku gak pernah putus sama kamu, ini hari valentine harusnya kamu menikmati hari-hari ini dong, bareng sama aku."

"Menikmati hari menurut lo itu beda! Dulu aja Gua mau lo perkosa! Dasar cowok mesum!"

Mereka yang berada di sekitar sana cukup terkejut dengan perkataan Gracia.

"Semua nya hanya ke-khilafan Gre, semua orang pernah melakukan kesalahan." Garla tersenyum dan menatap mesum Gracia.

"Kesalahan sekali dua kali masih bisa orang maafin, sedangkan lo? udah selingkuh terus mau perkosa gua?! Khilaf maksud lo?!" Sentak Gracia.

Mendapatkan sentakan seperti, pasti Garla tak Terima, dan akan segera membawa Gracia kesuatu tempat.

"Ikut Aku!" Garla menarik tangan Gracia paksa.

"Apaan sih gua gamau! Melati, Amel bantuin Gua!"

Sedangkan Zeran dan Bara bertemu di dekat kantin, dan hampir akan berkelahi. Namun saat mendengar suara Gracia, konsetrasi mereka buyar, dan akan segera menghampiri Gracia.

"Mau kemana Lo?!" Bara mencekal pundak Zeran.

"Bantuin Gre! Dan ini Bukan urusan lo!" Zeran segera berlari kearah Gracia.

Saat sampai, dan melihat tangan Gracia sudah di cekal Garla segera melepaskannya, dan menggemgam tangan Gracia.

Garla yang melihat itu langsung membelalak, dan segera akan menghajar Gracia.

"Mau ngapain lo?! Pegang-pegang tangan Gre!"

"Dia pacar Gua." Tekan Zeran.

"Bukti?!" Garla merasa tertantang.

"Bener kan sayang?" Gracia yang paham maksud Zeran segera mengangguk mantap.

Bara yang mengetahui hal itu, segera menghampiri Zeran, namun Bara mengurungkan niat, karena ia tau, ia saat ini bukan siapa-siapa Gracia.





...

Bara tidak Terima.

Dan Garla, siapa dia?

Unreal Love : Tidak Terima.

Bantu Vote dong, jangan baca doang, komen juga ya!! ❤

Baca,  Jangan Lupa baca cinta-cinta ku! Hargai, bila kalian ingin dihargai orang lain juga. 🫶🫣

See u next chapter dari unreal love ya, sorry banget ini cerita udah lama banget gak di update ini.

Akan kah Zeran dan Gracia, menjadi couple? 👫

Masih menunggu kata-kata, dan komentar dari kalian bilang "lanjut dong" , "eh seru banget, semangat kak! Jangan lupa lanjut ya." Dan lain-lain. 🥀😔

Apakah semua akan terjadi kembali? 😋🤍

13-02-2023
Senin 06.59 malam 🧨

UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang