UNREAL LOVE : Gue Gasuka Sama Lo.

847 65 11
                                        

Gracia lalu mengerutkan dahinya kembali, membalikkan tubuhnya menghadap ke tempat para penoton dan diam untuk menonton.

Permainan basket di mulai, Zeran dan kawan-kawan kini melawan team B yang mengenakan kaos oblong berwarna merah bertuliskan nomor punggung para pemain.

Sedangkan Team Zeran atau Team A menggunakan kaos oblong berwarna hijau yang tak terlalu gelap dan sedikit terang, bertuliskan nomor punggung para pemain.

Zeran memulai dengan men-driblling bola basket untuk mengecoh lawan dalam permainan ini.

Setelah men-dribling bola basket, dan mengoper nya pada Teman-teman Zeran pada Team A.

Kemudian setelah mengoper-oper pada Team A, bola kembali pada tangan Zeran dan Zeran kembali men-driblling berlari dari gawang team A dengan cepat, dan memasukan bola pada gawang Team B.

Witwiuw!

Suara peluit terdengar.

Setelah hampir 2 jam an mereka bermain, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak mengisi perut bagi pemain maupun penonton.

Zeran kemudian memutuskan diri untuk duduk sejenak di bangku para penonton untuk mengelap keringat yang mengucur membasahi tubuhnya, dan sesekali meneguk minuman yang sudah ia bawa tadi.

"Hai ran." Sapa Gracia.

Zeran hanya bisa melirik tajam pada Gracia tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Liat nih apa yang gue bawa buat lo."

Gracia lalu menunjukan cake berukuran kecil yang sebelum menonton pertandingan tadi ia beli.

"Nih buat lo." Gracia memberikan cake tersebut.

"Gak gua gamau." Suara berat itu menjawab.

"Kenapa sih lo selalu nolak barang apapun dari gue." Kesal Gracia.

"Alasannya cuma satu. Karena gua ga suka sama lo." Tekan Zeran.

"Yang gua kasih ini makanan buat lo, bukan sesuatu yang bahaya."

"Mungkin itu ga bahaya, tapi bagi gue menerima barang berlebihan dari cewe hal paling bahaya bagi gue!" Tekan Zeran.

"Halah banyak bacot emang lo!" Gracia lalu pergi meninggalkan Zeran.

Namun tanpa Gracia sadari, dompet tebal milik Gracia terjatuh.

Plukk

"Aneh, jadi orang kok maksa banget." Gumam Zeran dan meneguk minuman nya.

Saat akan pergi meninggalkan lapangan basket karena sudah tak ada lagi orang disana, pandangan Zeran teralih pada dompet berukuran kecil yang tebal hingga tutupan dompet tak merapat.

Zeran perlahan mengambil nya. "Ini punya siapa."

"Apa ini punya cewe aneh itu." Zeran lalu mengambil nya, dan keluar dari lapangan tersebut untuk mencari Gracia.

-
Saat Ini Gracia tengah berjalan di lorong sekolah, tepatnya di lantai atas kelas nya.

Seorang guru memanggil Gracia, karena merasakan terpanggil Gracia lalu menoleh kearah sumber suara ternyata itu adalah bu Mita.

"Iya ada apa bu?" Tanya Gracia.

"Gracia, jadi ini ada berkas-berkas yang sudah ibu tak pakai. Ibu berniat untuk memasukkan nya pada gudang sekolah, kamu bisa ga bantu ibu sebentar?"

Gracia langsung mengangguk cepat.

"Eh tapi tunggu bentar, karena berkas-berkas ini lumayan banyak, saya coba cari murid lain buat bantu kamu ya."

Bu Mita saat ini sedang menelusuri setiap sudut sekolah barangkali ada murid lain yang dapat membantu Gracia saat ini.

Sampai akhirnya Bu Mita melihat Zeran sedang kebingungan mencari Gracia.

"Hei kamu, yang pake kaos basket." Teriak Bu Mita.

Zeran Langsung menoleh kearah suara tersebut, dan langsung menghampiri Bu Mita.

"Iya bu kenapa?"

"Nih kamu bantu Gracia, masukkin berkas ga kepake ke gudang sekolah ya."

Mendengar hal tersebut Zeran langsung mengangguk mantap.

"Baik sebentar ibu panggilkan dulu pak karyo ya untuk mengambilkan berkas-berkas nya kesini."

Gracia dan Zeran mengangguk serentak. Saat Guru sedang memanggil seseorang untuk membantu, Mata mereka menatap tajam.

"Lo lagi lo lagi, sial bener hari ini gue!"

"Hei bangun raja, lo pikir gue ga sial ketemu lo hari ini? Sial pake banget."

Suara mereka tak terlalu keras, namun mereka sedang tak berbisik.

Zeran yang mengingat ingin mengembalikan dompet Gracia tersebut, langsung merogoh kantong celana nya namun Bu Mita dan pak Karyo datang dan tak sempat memberikannya.

"Eh ini gue mau kasih in-"

"Halah udah brisik, ada guru."

"Nih untuk kamu, siapa nama kamu?"

"Zeran buk."

"Oke Zeran bawa ini ke gudang sekolah ya, ini kunci nya."

Bu Mita memberikan Kunci tersebut pada Zeran.

"Dan ini untuk kamu Gracia, bawa berkas ini ke gudang ya, ibu permisi dulu." Zeran dan Gracia mengangguk.

Karena Zeran yang belum mengetahui Denah sekolah ini mau tak mau harus mengikuti Gracia walau ini benar-benar sedikit malas untuknya.

Beberapa saat kemudian mereka sampai digudang sekolah, mereka lalu masuk menata berkas-berkas rongsokan tersebut.

Selesai membereskan dan menata, kini mereka saat nya untuk kembali.

Namun saat pintu gudang ingin dibuka tak bisa, saat mengotak-atik kunci pun malah kunci tersebut patah.










...

See u next chapter.

Unreal Love : Gue Gasuka Sama Lo.

Terimakasih yang udah vote dan komen.

Hari  Kamis 24-11-2022
Jam 2.31


Love you untuk kamu yang setia! >33

UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang