UNREAL LOVE : Perhatian yang tak di gubris?

1.1K 73 6
                                        

"Ya kan waktu itu gua lagi engga fokus. Yaudah sih gua kan cuma nanya."

"Gre ayuk!"

"Bye, gua kantin dulu ya."

Gracia yang tak merasa di gubris pun kini malah kesal, berpangku tangan lalu pergi meninggalkan Zeran.

Saat menuju kantin, Amel dan Melati seakan mengintrogasi Gracia.

"Tadi lo sebenernya ngapain sih?" Tanya Amel.

"Tau, dia tuh keliatan cuek pake banget tau gak sih." Timpal Melati.

"Secuek-cuek nya dia, sedingin-dingin nya dia, gua pasti bakal bikin dia mencair." Sombongnya

"Coba aja kalo lo bisa." Amel kemudian melangkahkan kaki lebih dulu.

***
Hari ini adalah hari kedua Zeran berada di International school London.

Sekarang sudah pukul 10.00 Zeran sekarang sedang tengah menulis catatan matematika untuk pembelajaran selanjutnya untuk istirahat.

"Hai ran." Sapa Gracia seraya duduk di hadapan Zeran karena meja depan Zeran kosong.

"Lo lagi nulis apa?" Tanya Gracia.

"Gue lagi nulis catatan matematika." Zeran tetap Fokus mencatat tugas nya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Mau gue bantuin? Biar lo ga terlalu capek sih."

Zeran menggeleng mantap. "Gua gamau."

"Udah ran, kasih aja, Gracia murid pinter loh bisa lah dia kerjain matematika itu." Kompor Shani.

"Gua gamau, dan gausah paksa Gue!" Sentak Zeran.

Hari demi Hari Gracia selalu memberikan perhatian, dari membantu mengerjakan pelajaran-pelajaran hingga pada Hari ini, ia nekat membawa kue coklat yang mama Gracia buat.

"Hai semuanya!" Teriak Gracia dari ambang pintu sekolah.

"Berisik tau gak sih!" Itu Reno.

"Terserah gue lah, sewot amat sih jadi orang."

"Eh kalian tau gak, gue bawa apa kesini?"

"Engga, kan kamu belum cerita ge." Shani bersuara.

Gracia lalu mengeluarkan box berwarna cokelat yang berisi kue rasa cokelat.

"Ini kue untuk kalian ya, ambil aja yah terserah." Teriak Gracia.

Bersyukur saat ini guru sedang lomba bersama sekolah lain.

Gracia lalu mengeluarkan kantong kresek berwarna putih, dan memberikan pada Zeran.

"Ini buat lo, special."

Zeran lalu mengalihkan pandangannya pada kantong kresek tersebut.

"Ini kue cokelat favorite keluarga gue, dan gue rasa lo juga bakal suka."

"Gue alergi cokelat." Dingin sangat dingin.

"Um kalo lo alergi cokelat, gue ada kok yang rasa keju, besok gue bawain yah."

Zeran menarik nafas nya kasar. "Gue alergi cokelat dan keju."

"Oh o-oke."

"Dingin bener dingin banget ni cowok." Batin Gracia.

"Um ren, yan, nio ke kantin yuk gue mau makan laper gue." Reno, Ryan, dan Nio adalah teman baru Zeran di International school London.

Kemudian Hari ini adalah jam kosong, mereka membulatkan niat untuk bermain basket untuk para laki-laki, dan perempuan adalah hanya menonton.

"Oke baik, kalo kalian pengen ikut main basket bisa ganti baju di ruang ganti." ucap Reno.

Semua mengangguk paham, Zeran kemudian menganti pakaian seragam nya, dengan baju yang telanjang ketiak.

Para perempuan menonton, ada beberapa juga yang memberikan kekasihnya minuman dan anduk.

"Ini buat kamu." ucap Shani pada Axel.

"Makasih , emang deh kamu sahabat baik aku."

Gracia lalu menghampiri Zeran dan memberikan anduk berwarna biru dan minuman berasa leci.

"Nih buat lo, dan lo gaboleh nolak."

"Atas dasar apa lo melarang gue? Gue ambil anduknya aja, minuman nya buat lo aja gue udah punya."

Walau Zeran hanya menerima handuk, Gracia sudah sangat senang.

"Jangan pikir gue suka sama lo."























...





Terimakasih >3

Tbc.

UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang