UNREAL LOVE : Hari Demi Hari.

375 48 1
                                        

Setelah dirasa keadaan Gracia membaik, dan Gracia pun terus memaksa untuk sekolah walaupun masih menggunakan kursi roda.

Hari ini adalah hari pertama Gracia masuk sekolah setelah kejadian kecelakaan tersebut. Shani saat ini memang tinggal bersama Gracia untuk sementara waktu sampai semua mulai membaik.

"Nih Ge kamu pakai sepatu kamu." Shani kemudian memasang sepatu dan menalikan tali sepatu.

"Makasih ci, maaf kalo aku udah banyak repotin kamu." ucap Gracia.

"Sekali lagi kamu ngomong hal itu, aku bakalan marah sama kamu. Karena kamu sama sekali gak ngerepotin aku Ge." ucap Shani

Tak lama Zeran mendatangi Gracia dengan membawa kursi roda yang sudah di hias dengan gambar-gambar imajinasi Zeran.

"Gre Gue udah hias kursi roda lo pake gambar dari imajinasi-imajinasi gue." ucap Zeran.

"Makasih, maaf kalo gue udah repot-" Zeran segera memotong perkataan Gracia.

"Gre stop, lo sama sekali gak repotin gue, dan gue pun gak merasa di repotin lo, gue happy bantuin lo." ucap Zeran.

"Udah sana pada berangkat sekolah, lagian bentar lagi pacar aku Jemput kok." ucap Shani.

"Bucin aja terus sampe belut lahiran Gajah!" Cibir Zeran.

Gracia tertawa mendengar perkataan Zeran. Kini Zeran segera menyiapkan mobil dan segera berangkat bersama-sama ke sekolah.

Sampai di Gerbang sekolah saat supir mulai menuruni kursi roda, sedangkan Zeran menggendong Gracia ala bridal style, banyak murid-murid memandangi dengan berbagai pandangan.

"Nah udah deh, sekarang tinggal gue dorong lo, lo ga usah dengerin mereka oke." Gracia mengangguk pelan.

Seorang murid kemudian memberhentikan mereka berdua. Nama murid tersebut adalah Laras, Laras kemudian seakan memberikan beberapa warna kado-kado kecil dan menyuruh Gracia memilih.

"Gre bentar dong, menurut kamu warna mana yang paling lucu?" Tanya Laras.

Gracia hanya diam, ia tak menjawab apapun, namun dengan perasaan campur aduk ia mulai akan segera menunjuk asal kado kotak yang kecil dengan warna hijau. Namun Laras segera menarik dan mulai melontarkan kata-kata buruk.

"Eh lupa, lo kan buta, jadi lo gak bakal bisa liat warna-warna. Jangankan warna, saat ini lo aja gabisa liat sekolahan ini!" Laras menertawakan Gracia.

Geram, hanya hal itu yang saat ini Zeran rasakan saat Gracia dihina oleh Laras. Namun Zeran tetap diam, ia mau tau seberapa besar omongan dia terhadap Gracia.

"Sekarang mata lo ga berguna lagi, karena...." Laras memberhentikan perkataan nya.

"Karena saat ini Lo B-U-T-A!!" Tekan Laras.

Tak lama mereka semua menertawakan Gracia, Gracia saat ini benar-benar menjadi wanita Lemah, ia menangis tersedu-sedu.

"BRISIK LO BANGSAT, SETAN LO SEMUA, NGAPAIN LO BILANG ORANG LAIN BUTA SEDANGKAN LO JUGA BUTA HATI!!!" Teriak Zeran Geram.

"Zeran, kamu udah berani bela dia?" Tanya Laras.

"Gausah manggil aku, kamu. Gak sudi gue di panggil sama binatang kek lo." ucap Zeran kemudian pergi sembari mendorong kursi roda Gracia.

Kini pelajaran pertama, kedua, dan ketiga sudah selesai. Kini saatnya mereka akan pergi ke kantin untuk makan.

Sebelum mendorong keluar kelas, Zeran sempat berjongkok di depan kursi roda Gracia seraya bertanya Gracia akan makan apa.

"Lo mau makan apa? Biar gue pesenin, jadi nanti di sana lo tinggal makan?" Tanya Zeran lembut.

"Bakso, sama es teh manis aja ran, gue gamau ke sana, gue takut." Jawab Gracia.

"Gausah takut, bentar gue panggil dulu temen gue. Krishna sini lo." ucap Zeran.

"Pesenin gue bakso 2 , es jeruk 1 sama es teh manis 1, gaada Lama-lama. Kalo lama besok gue pastiin lo gabisa sekolah disini." Ancam Zeran.

"Ampunnn boss, siap." Krishna segera pergi meninggalkan dan memesan.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di kantin untuk segera makan, namun pesanan es teh manis milik Gracia belum saja datang.

"Lo tunggu disini." ucap Zeran namun Gracia mencekal tangan Zeran.

"Gue gamau sendirian, gue takut." Zeran terkekeh pelan.

"Lo tunggu disini." ucap Zeran.

Zeran pun segera menuju ruang audio sekolah dan segera meminjam mic.

"SIAPAPUN YANG BERANI BULLY GRACIA DAN HINA GRACIA, GUE JAMIN HIDUP GAAKAN PERNAH TENANG SELAMA GUE HIDUP!!"

Gracia kemudian tersenyum mendengar hal tersebut, setelah es mereka datang mereka kemudian makan.

Pelajaran jam terakhir pun masuk, saat ini guru Vina lupa mengambil dokumen dan absensi kelas. Zeran dan Marsha kemudian ditugaskan untuk mengambil. Saat setelah mengambil dokumen dan absensi, mereka berbicara-berbicara sampai pembahasaan mereka sampai disini.

"Kamu lembut banget jadi cowok ran, pasti banyak cewek yang suka sama kamu. Kamu cowok yang tulus." ucap Marsha.

"Gue bisa gitu karena gue merasa gue nyaman sama orang itu, dan gue sayang orang itu, dengan artian dia adalah orang special di hidup gue sha." ucap Zeran.

"Kamu suka sama Gracia?" Tanya Marsha.







...


Mulai meresahkan Gak sih babang Zeran?

Aduhaiii~ mulai buih-buih apaan nih.

Gimana jawaban Zeran ya tentang pertanyaan dari Marsha? 😭🙌🏻

Penasaran? sama kok authornya gak sabar buat cerita selanjutnya!! 👾

Jangan lupa vote & komen!

See u next chapter dari unreal love, see u next time kah? 💗🫶

Love u ZERAN!!! >33 kamu pacar ku satu-satunya. 🫰⚖️

Minggu
23-04-2023
Pukul 12.41 ⛓️

- Music 🎶 - What Are The Chances
- Maurice Eric

FOR YOUR INFORMATION ; *abis bikin cerita
Little wife langsung kesini. 🤏

UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang