Bara kemudian berjalan menuju Zeran, dan kemudian menepuk pelan bahu Zeran.
"Sekarang lo kerumah sakit, jemput dia sebelum dia pulang tanpa lo. Saat ini dia cuma membutuhkan kehadiran lo." ucap Bara.
"Tapi bar."
"Ran, gue sadar dan gue paham. Kalo perasaan gak bisa dipaksain, mau bagaimanapun perjuangan gue buat dapetin Gracia kalo hati dia cuma buat lo, buat apa? Jadi sekarang lo jemput dia, dia tetep pacar lo dan gue janji gaakan ganggu lo dan dia."
"Makasih bar, makasih.." Zeran kemudian memeluk Bara dan kemudian berlari menuju parkiran motor dan segera berangkat menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Zeran sempat bingung dimana ruangan Gracia, karena pastinya sebelum pulang harus ada resep dokter yang diambil oleh teman ataupun saudara.
Kebingungan ini tak berlangsung lama, Karena Zeran segera menemukan dimana Shani sedang duduk di depan sebuah ruangan, seperti ruang rawat namun berbeda jenis.
"Shan..." Panggil Zeran dan menghampiri Shani.
"Ran? Lo, lo kok bisa ada disini? Terus Bara mana?" Tanya Shani kebingungan.
Jelas Shani bingung karena kemarin ia mendengar jelas bahwa syarat untuk Gracia melihat adalah memutuskan hubungan bersama Zeran.
"Lo gaperlu bingung. Nanti gue jelasin, sekarang gue mau ketemu Gre." Belum Shani mengangguk dan mencerna kata-kata Zeran, Zeran sudah masuk duluan tanpa Izin.
Namun apa boleh buat? Dari tadi Gracia selalu memanggil-manggil nama Zeran terus menerus, semoga dengan ini Gracia bisa merasa lebih baik.
"Mungkin Bara kasih kesempatan sama Zeran buat ketemu Gracia untuk terakhir kalinya." Batin Shani.
Shani pun kemudian segera ikut masuk kedalam. Didalam sana Shani melihat pemandangan dimana Zeran yang sedang berada di dekat ranjang Gracia dan takut membangungkan Gracia.
"Bangunin aja, dia udah nunggu kamu lama, dia juga sering manggil-manggil nama kamu." ucap Shani pelan.
Dengan tekad yang bulat, Zeran pun memberanikan diri membangunkan Gracia dengan lembut. Tangan Zeran mulai mengelus lembut rambut Gracia.
Tak lama Zeran melakukan hal itu, Gracia terbangun dalam keadaan mata yang masih buram, pandangan dia hanya tertuju pada seorang laki-laki, namun karena sangat buram Gracia tak bisa melihat jelas.
"Cishani dia siapa? Mata aku burem." Teriak Gracia.
Bukan Shani yang menjawab melainkan Zeran dengan suara berat namun lembut. "Ini aku, Zeran."
Tanpa basabasi Gracia segera memeluk Zeran erat, padahal baru beberapa minggu ia tidak bertemu, namun rindu ini seperti 5 Tahun tak bertemu.
"Kamu, kamu kemana aja ran..." Gracia menangis dalam pelukkan Zeran.
"Saat ini aku janji sama kamu, aku gaakan pernah ninggalin kamu. Aku minta maaf sama kamu.." Shani melihat pemandangan itu tersenyum dan segera keluar, memberikan ruang dan waktu Gracia dan Zeran berpelukan atas kerinduan mereka.
"I miss u so much ran..."
"I also miss everything about you."
Pelukkan mereka semakin mengerat, mereka kemudian mulai melepaskan karena terdengar suara lapar dari perut Gracia.
"Kamu lapar? Mana makanan kamu, biar aku suapin buat cintaku..."
"Mulai deh bucin dia, minta sana sama cishani, dia nanti bakal bilang sama dokter disini." ucap Gracia.
Zeran lalu keluar dan meminta Shani mengambilkan makanan, atau sekedar meminta makanan kepada dokter.
Saat makanan datang, yang diantarkan suster ke ruangan Gracia.
"Kamu mana ada, engga apaan sih orang kamu kalah pun." Mereka sempat bermain ABC 5 dasar.
"Permisi, ini makanan untuk pasien." Suster lalu meletakan sup ayam dan buah-buahan.
Suster tersebut seperti terfokus pada Zeran, dan terus melihat sembari tersenyum walaupun Zeran tak menggubris.
"Ganteng kan sus? Gantenglah orang pacarnya saya, saya aja cantik, harus dapet yang ganteng lah." ucap Gracia.
"Btw makasih sus makanannya, sus boleh keluar kok sekarang.." Lanjut Gracia penuh penekanan.
"Baik mbak, selamat menikmati makanan ini mbak.."
"Jadi suster kok Genit banget sama pacar aku yang ganteng ini." ucap Gracia sembari menarik perlahan kepala Zeran dan menaruh buah-buahan di tangan Zeran.
"Nih suapin aku, kamu melongo mulu, suka kamu sama mbak-mbak tadi?!" ucap Gracia melotot.
"Perasaan kamu tadi gak jelas dah penglihatan nya, kenapa sekarang jelas." Umpat Zeran.
"Apa?!"
"Engga sayangku, nih makan. Aaaaa...." Zeran menyuapi Gracia dengan Buah-buahan.
Buah-buahan Gracia pun habis, namun Gracia sudah merasa sangat kenyang.
"Udah ah, bentar lagi aku mau pulang, kak Gaby lagi urusin obat-obatan aku." ucap Gracia.
"Oh ya ran, kok kamu bisa ada disini? padahalkan kemarin bara bilang kamu ga boleh deket disini?" Tanya Gracia.
Zeran kemudian menceritakan semua yang telah terjadi.
Gracia terlihat senang mendengar ucapan Zeran, dan segera memeluk Zeran.
...
Bara you're cool. 💌👻
Jangan lupa vote & komen.
See u next chapter. 💯🤍
Unreal Love : Keikhlasan.
Sabtu
06-05-2023
Pukul 10.58 🥤
![](https://img.wattpad.com/cover/326660490-288-k303984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL LOVE [SLOW UPDATE 🐌] √
RomanceIni kisah tentang seorang laki-laki yang memiliki masa lalu kelam.. Ia di kecewakan, di bohongi dan banyak sekali masalah di masa lalu nya. Sampai ia tak percaya bahwa cinta ada. - Kisah seorang wanita yang terobsesi tentang sebuah cinta, ya..manus...