18. Ajakan Khalil

19 2 0
                                    

"Selamat BROOOOO akhirnya lulus juga lo!"

"Selamat ya kak, ini ada buket buat kakak."

"punyaku tolong di terima ya kak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"punyaku tolong di terima ya kak!"

"foto bareng dong kak!"

Khalil yang merasakan euphoria setelah menyelesaikan sidang akhir sibuk mencari-cari ponsel di kantong. Ia ingin memberitahu seseorang yang menanti-nanti momen ini dalam hidup mereka.

Namun... senyum Khalil seketika sirna, mengingat ucapan sosok itu saat terakhir kali mereka bertemu.

Lebih baik kita ngga usah ketemu lagi, Lil


Menit demi menit berlalu, suasana riuh gembira oleh teman-teman yang merayakan kelulusan Khalil perlahan berakhir. Kini hanya ada sosok Khalil yang sibuk membereskan hadiah-hadiah di bagasi mobil. Pikirannya berkecamuk antara ingin menghubungi Yara tapi ia sangat tahu perempuan yang telah menjadi mantan kekasihnya itu sangat dingin jika sudah membenci seseorang.

Namun.... Tidak mungkin Yara berubah secepat itu kan? Tahun demi tahun mereka habiskan bersama. Bulan demi bulan Yara yang memotong dan merapihkan rambut Khalil yang mulai memanjang. Momen demi momen mereka lewati dengan senyum, tawa dan sentuhan-sentuhan romansa yang terjalin dengan apa adanya.

Tidak mungkin Yara secepat itu menghilangkan perasaan terhadapnya kan? Itulah yang Khalil batinkan.

"jam berapa sekarang." Khalil memeriksa ponselnya sembari memasuki mobil. "masih sempet, akan gue tunjukkin kalo gue bisa keep up sama pace nya dia."

.

"Sore Bu..... oh kuesioner nya semua sudah lengkap ya Bu? Baik nanti saya menuju rumah Ibu ya sepulang kantor. Terima kasih banyak kerjasama nya, Bu."

Mahesa tersenyum antusias, setelah kuesioner tahap terakhir di input dalam data maka penelitian pra Tesis nya akan segera berakhir dan ia bisa lebih fokus mengurus resepsi pernikahan. Beberapa bulan ini begitu melelahkan bagi Mahesa, kelelahan itu yang membuat Mahesa kerap kali memeluk Yara sepulang kerja. Ia tidak perlu menceritakan hal yang membuatnya lelah lantaran pelukan Yara dengan mudah menghilangkannya.

"sekalian pulang bareng Yara aja kali ya? aku surprise in depan sekolah pasti dia kaget hehe~" Mahesa tertawa jenaka. "udah lama juga ngga liat sekolah, makin bagus kali ya setelah kepemimpinan Mas Chandra."

Waktu menunjukkan pukul empat sore, Mahesa yang telah izin pada atasannya segera meluncur menggunakan kereta menuju rumah responden untuk mengambil kuesioner dengan obrolan singkat. Hatinya tak sabar melihat sosok 'Bu Yara' yang biasa menunjukkan citra galak di SMA Z pasti berubah salah tingkah jika dirinya hadir di depan gerbang sekolah.

Seraya langkahnya semakin dekat menuju gerbang sekolah, ia tertegun melihat sosok Yara dengan laki-laki lain sedang berbincang di dekat mobil yang kemungkinan adalah milik sosok itu. Rahang Mahesa menegang lantaran Yara dipaksa masuk ke dalam mobil oleh laki-laki itu seraya mobil meluncur ke jalan raya.

"itu.... Cowoknya Yara yang dulu kan?" gumam Mahesa, digigitnya ibu jari seraya berpikir keras. "apa aku chat aja? Apa aku bilang ke mas Chandra?"

Dengan cepat Mahesa mengetik chat ke nomer Chandra berharap prasangka nya salah.

.

Chandra menatap tajam mobil yang semakin mendekat ke pagar rumah, itu benar mobil Khalil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chandra menatap tajam mobil yang semakin mendekat ke pagar rumah, itu benar mobil Khalil. Laki-laki itu keluar dan membukakan pintu penumpang agar Yara keluar.

"... Mas." Sapa Yara dengan isyarat untuk mengusir Khalil dari rumah Chandra, laki-laki itu tersenyum hendak menjabat tangan Chandra.

"apa kabar Ma--"

"makasih udah nganter adek gue." Potong Chandra tanpa membalas jabat tangan Khalil dan mendorong pelan pundak Yara untuk masuk rumah. "setelah sekian lama akhirnya lo baru nganter adek gue, tumben?"

"saya baru selesai sidang hari ini Mas." Balas Khalil. "jadi saya jemput Yara mau ngajak dia jalan malem ini."

"yang gue denger kalian udah putus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yang gue denger kalian udah putus." Ucap Chandra singkat. "ngapain ngajak dia jalan?"

"em—saya..." Khalil kehilangan kata-kata seraya Chandra berucap lagi.

"besok masih hari sekolah, Yara harus segera istirahat. Selamat sore."

***

Don't forget to vote and comment~
Thankyou and loveyou ♡

FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang