***
SMA Z
Jumat ini terasa berbeda lantaran orangtua Adsy dan Calvin datang untuk menemui Yara, pertemuan dilakukan di pagi hari sebelum para siswa memasuki jam pelajaran pertama. Beberapa siswa masih terlihat di luar kelas sementara Jusuf membaca buku di mejanya dengan tenang.
"ehm." Panggil seseorang, Jusuf menoleh dan mendapati sosok itu adalah Haris. "ke kantin bareng yuk, gue jajanin."
"wah makasih loh, tau aja gue suka tahu bulat." Jusuf tersenyum antusias melihat Haris membelikan dua bungkus tahu bulat untuknya.
"maaf buat yang waktu itu." Haris berucap. "lo jadi cedera separah ini."
Jusuf mengeluarkan ponsel untuk mematut diri di kamera depan, "oh ini bukan apa-apa, masih banyak korban mereka berdua diluar sekolah yang sampe dirawat di Rumah Sakit, hehe."
"tapi jujur gue kaget." Ucap Haris. "kok bisa-bisanya mereka sampe ngga sengaja dorong bu Yara sampe ke meja guru."
"entahlah." Jawab Jusuf, "saking sibuknya ngehajar gue kali, tapi.... Mereka berenti kan pas ada yang bilang sarung tangannya bu Yara sobek?"
Haris mengangguk teringat akan kejadian saat itu, "emang.... Ada apa sih sampe bu Yara selalu pake sarung tangan?"
"itu udah rahasia lama, Ris. Ngga ada yang tau kecuali ketua Yayasan K; pendiri sekolah ini." jawab Jusuf, "lo tanya alumni manapun ngga ada yang tau, tapi emang bu Yara selalu pake sarung tangan sejak ngajar disini. Ngeliat bu Yara gapake sarung tangan tuh buat cowo-cowo sini kaya ngeliat cewe ngga pake baju, njir."
Haris menutup mulut dan mendorong pelan pundak Jusuf, "bisa-bisanya lo ngomong kaya gitu, ngga sopan."
"yaaa lo belom pernah denger aje, Ris." Cetus Jusuf, "saking bu Yara gaperna nunjukkin tangan aslinya, dia selalu nyentuh siswa pake penggaris entah penggaris kayu ato penggaris besi. Ngga pernah secara langsung kan?"
"tapi.. waktu itu dia narik kerah baju?" tambah Haris.
"ya gitu doang, tapi kalo yang bersentuhan langsung jarang banget." Balas Jusuf, "apa contohnya, motong rambut? pake sarung tangan juga... oh iya lu waktu itu bantuin dia berdiri kan? Berarti... lo liat tangannya bu Yara dong?"
Haris berusaha mengingat kejadian yang super cepat itu kemudian... ia menggeleng. "tangannya langsung dimasukkin ke saku celana, Suf."
"wah sayang banget." Jusuf tertawa. "tapi ngga usah lah kepo-kepo urusan bu Yara, guru killer kaya gitu mah bahaya buat dikepoin."
Sembari mereka menikmati tahu bulat tiba-tiba seorang siswa mendatangi Haris.
"Ris, disuruh ke sekre BDS buat ngomong sama bu Yara."
***
"urusan Calvin dan Adsy terkait pengeroyokan Jusuf tadi sudah diselesaikan secara kekeluargaan." Yara memberi sedikit informasi kepada Haris yang telah mendatangi sekre BDS. "sekarang Ibu yang akan tanya kamu."
Yara mengeluarkan komik dewasa yang waktu itu Adsy bawa, "ini bener kamu yang beliin?"
Haris melotot sebentar kemudian mengangguk kecil, "saya diancam Bu, saya ngga berani ngelawan mereka."
Yara menghela nafas, "bukan berarti kalo kamu anak baru kemudian mereka bisa rundung kamu." nasehat Yara, "Ibu tahu kamu mantan atlit, kamu bisa mengatakan 'tidak' buat apa yang ngga kamu sukai."
Haris tertegun, ia kira Yara akan menghukumnya dengan penggaris besi favorit guru itu, tapi ternyata tidak.
"kamu punya hak buat berteman sama siapa aja, cari pertemanan yang bisa mengembangkan motivasi kamu buat sekolah dan berprestasi." Ucap Yara. "masa lalu kamu biarlah tertinggal di sekolah yang lama, Haris yang sekolah di SMA Z adalah Haris yang baru, dengan semangat untuk beprestasi lebih baik."
Senyum terkembang dari bibir Haris, matanya berkaca-kaca, "makasih banyak Bu nasehatnya."
Yara tersenyum tipis kemudian menyodorkan kotak tisu, "kalo mau nangis dulu silahkan, kalo sudah selesai silahkan keluar dari ruangan. Saya mau ngajar."
Haris semakin tersentuh, ia yang di sekolah lamanya merasa tidak pernah didengarkan dan kerap kali dirundung setelah kekalahannya dalam pertandingan saat menjadi atlit kini menemukan kembali motivasi untuk mengembangkan bakatnya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️
Hayran Kurgu"Tak peduli sedramatis apapun seseorang pernah hadir di hidupmu, kalau tidak satu frekuensi ya tidak akan berjodoh" -Habibie- ☆ MAMACIS, 2023 ☆ Local Fanfiction with Stray Kids as Visual Inspired by ASMALIBRASI, song of SOEGI BORNEAN #2 seungminskz ...