***
"udah mau berangkat?" tanya Mahesa yang sedang merakit mesin penyedot debu, Yara mengangguk.
"kamu beli itu?"
"iya. Biar Yara ngga capek-capek bersihin debu di pojokan langit-langit." Balas Mahesa santai, matanya sangat fokus melihat buku manual dan kembali ke mesin penyedot debu. Yara mendengus kecil dengan senyum tipis
"oh iya aku jadinya beli sarung tangan online juga, lagi ada harbolnas." Tambah Mahesa. "senin kayaknya dateng jadi selasa bisa Yara pake."
"makasih." Yara tersenyum, beberapa saat kemudian Mahesa bangkit menghampirinya di pintu depan sembari merangkulnya.
"be good ya." pesan Mahesa seraya mengecup dahi Yara. "kalo butuh dijemput kabarin aja."
Yara mengangguk seraya mencium tangan Mahesa dan keluar menuju pagar.
***
"jam berapa lu mau ketemu cewe lu?"
Khalil tak melepaskan pandangan dari layar computer sembari tangannya sibuk menekan tuts-tuts console, "sorean."
"gue ngereog sih kalo jadi cewe lu, bang." Tambah laki-laki di sebelah Khalil. "sibuk banget lu di kerjaan."
"iye kan gara-gara elo mau resign, nyet." Balas Khalil kemudian tangannya meraih rokok elektrik di hadapannya. "Proyek lagi banyak malah lu keluar, minta dijitak emang lu."
"wkwkwk maap gue nemuin tempat kerja yang lebih kondusif soalnya." Balas laki-laki itu kemudian menatap jam dinding, "ngga berangkat sekarang aja bang? Gue juga sekalian mau pergi ke venue farewell party gue nih."
Khalil menghembuskan asap dari mulutnya, "satu game lagi bentaran." Ucapnya, "nanti gue kunci-kunciin deh rumah lu terus gue drop kunci di venue, sorry yak gue gabisa hadir."
"dasar cowo sarap." Maki laki-laki itu sembari menggelengkan kepala.
"temenan sama orang sarap sih, aneh lu Lim." Tanggap Khalil.
***
Tempat Khalil dan Yara bertemu...
"hai hai sorry gue telat." Khalil menghampiri Yara seraya mencium pipinya nanum perempuan itu tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. "udah pesen?"
"udah, nih buku menu nya." Ucap Yara. "kenapa bisa telat, bukannya sini deket sama rumah lo?"
"tadi ketahan sama temen-temen yang ngadain farewell party buat salah satu anggota divisi yang resign." Ucap Khalil kemudian memanggil pelayan untuk menyebutkan pesanan.
"hmm.... Kedengeran sibuk." Komentar Yara pendek.
"ya gitu lah, itu bludrek resign pas lagi banyak-banyaknya proyek." Cetus Khalil, tangannya meraih tangan Yara. "udah lama ngga ketemu kangen deh, hehe~"
"kita sama-sama sibuk, gue tau itu." Balas Yara seraya makanannya telah hadir, ia menarik pelan tangannya dari genggaman Khalil. "gue makan duluan."
Khalil merasakan hal ganjil terhadap Yara, biasanya ia tak terdengar dingin tapi kali ini ia seperti mengadapi 'bu Yara dari SMA Z'
"kenapa sih?" tanya Khalil dengan alis berkerut, Yara tak menjawab alih-alih menikmati makanannya.
"Sierra." Khalil memanggil nama asli Yara. "ada apa, Yang?"
"well.... I don't see any progress about your skripsi." Yara menaruh sendok dan garpu perlahan, "terlihat dari chat-chat lo yang semuanya ngebahas kerjaan."
"astaga mulai lagi." Khalil menunjukkan wajah kekesalan. "bisa ngga sih untuk ga bicarain pendidikan disaat kita ketemu?"
"kalo bukan tuntutan keluarga gue, ya ngga bakal gue bahas." Jawab Yara melanjutkan makan. "kita udah pacaran dari kuliah tapi lo memutuskan buat D.O dan ambil kelas karyawan yang berarti... kita makin ngga sejalan, kan?"
***
Selamat hari Senin~
Semangat menjalani pekan ini ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️
Fanfic"Tak peduli sedramatis apapun seseorang pernah hadir di hidupmu, kalau tidak satu frekuensi ya tidak akan berjodoh" -Habibie- ☆ MAMACIS, 2023 ☆ Local Fanfiction with Stray Kids as Visual Inspired by ASMALIBRASI, song of SOEGI BORNEAN #2 seungminskz ...