☘️3📚

484 61 9
                                    

<Alhaitham POV>

"Eh? Kore nan no hako, Alhaitham? Hon?"

"Buka saja saat di kamarmu"

"Eh, ini buatku? Aku tidak pesan apapun"

Lebih baik aku tidak katakan yang sebenarnya.

Hanya kotak kecil dariku, ini bukan seberapa.

"Arigatou, Alhaitham"

"Nande wakaru?"

"Hihi, kore kimi no kao desu ne"

Kaveh sialan, kenapa dia gambar di sana?!

"Aku harus buka hati-hati nanti"

Tidak apa yang penting dia suka.

Aku tidak akan katakan isinya, biar dia tahu sendiri.

"Nanika ga atta wa ne~"

"Letakkan di sini saja"

"Jadi kau memanggilku ke sini untuk ini Alhaitham? Sekarang hari libur dan kerjaan sudah tidak ada"

"Ehm...kau sibuk?"

"Tidak kok, kenapa?"

"Ehm..."

Padahal sudah aku rencanakan tapi kenapa tidak keluar dari tenggorokkanku?

Aku sakit?

"Toshijan ni iku?"

"Ha'i", chigau! "Ah, bukan..."

"Ke toko buku?"

"Ha'i", mata chigau! "Chigau..."

"Wah, tumben"

Ternyata susah ya bilang ingin jalan dengannya.

"Mau...jalan denganku?"

"Ii yo, doko?"

"Doko ni ikitai?"

"Uhm...ah, aku harus ketemu teman kecilku! Aku janji padanya untuk membawakan beberapa makanan manis! Aku ke kamarku dulu ya!"

Blam.

Lega sekaki...

Tapi jantungku masih berdegup kencang.

Apa aku batalkan saja ya?

"Aku harus siap-siap juga?"

Apa aku perlu ganti pakaian?

Hm...aku rasa tidak perlu.

Aku tunggu di depan kamar saja.

"Alhaitham!"

"Kuncimu tertinggal lagi?"

"Hehe, gomen~"

"Tertinggal di mana lagi?"

"Penjual buah"

☘️📚☘️

<Reader POV>

Perjalanan ke sana memang jauh.

Alhaitham bilang, tidak ada kerjaan mendesak jadi tidak apa.

"Apa sudah beritahu Kaveh?"

Kalau dia tahu pasti dia ngamuk.

Kami pergi tanpa pamit sih.

"Alhaitham?"

Sedari tadi diam saja, fokus sekali.

Padahal aku bisa kendarai hewan satu lagi tapi Alhaitham bilang satu cukup.

PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang