<Author POV>
"Hei, istirahatlah"
"Chotto..."
Sudah 3 hari Alhaitham terjaga dengan kertas dan buku-buku yang dibawanya.
Ia terus mencari jalan keluar untuk masalah ini.
Jurnal penelitian milik orang yang hilang.
Dan menyatukan informasi dari mahluk-mahluk kecil yang menemaninya.
"Jiwanya ada di sini berarti..."
"Tubuh aslinya entah di mana", timpal Cyno. "Bisa saja orang ini menggunakan tubuhnya untuk hal lain"
"Kau tahu sendiri betapa gilanya dia", komen Tighnari. "Dottore...aku dengar dia anggota Fatui sekarang"
"Aku sudah ke sana dan berkeliling di sekitar", Dehya duduk bersandar pada bison. "Tak ada apapun, orang itu benar-benar tahu cara menyembunyikan sesuatu ya"
"Mitsuketa"
Ucapan Alhaitham membuat semua orang di sana mendekat padanya.
Beberapa gulungan lembaran itu membentuk sebuah pola jika disatukan.
"Kore te...", Kaveh mencoba mencerna pola kepompong tersebut.
"Kaveh, berikan batu itu padaku"
"Aku rasa...kita menghadapi sesuatu yang rumit", timpal Dehya memperhatikan pola dan tulisan-tulisan di sana. "Bagaimana dia bisa terlibat hal ini?"
Tulisan yang berbunyi soal pemindahan tubuh asli dan jiwa ke tempat lain, barier pelindung, dan masih banyak lagi.
Penelitian milik Dottore yang ingin membuat mahluk lain dari manusia.
"Aku akan ke tempat ini dengan Kaveh, di sana banyak tempat anak-anak bermain", ujar Dehya.
"Tighnari iko"
"Aku akan kabari kalian jika menemukan sesuatu"
"Alhaitham...jangan paksakan dirimu"
☘️📚☘️
<Alhaitham POV>
Aku tidak menyangka dia akan senekat ini.
"Junbi dekita"
Aku tidak akan memaafkan orang itu.
Jurnalmu juga membingungkan [y/n].
Tapi itulah alasanmu agar tidak ada yang menyusulmu.
Aku menggenggam erat batu yang diberikannya untuk Kaveh.
Kuulurkan ke rumah itu agar bariernya terbuka.
"Khk!"
"Huaaa anginnya kencang!"
Apa tidak berhasil?
Aku merasa seperti tubuhku tersedot ke dalamnya!
"Mama!"
Aku membuka mataku begitu mendengar suara anak kecil.
Koko wa doko?
Siapa anak kecil yang menangis itu?
"[Y/n], seharusnya aku tidak pernah melahirkanmu"