<Author POV>
"Eh, dare?"
Setelah kondisimu pulih, kau pun kembali menjadi asisten Alhaitham.
Meski dengan kursi roda, itu tidak menjadi penghalang bagimu.
Kaveh yang mendesain kursi rodamu dan membuatnya untukmu.
"Ah, kau pasti anak yang membantu Alhaitham selama ini ya? Terima kasih ya"
"Bukan, dia cuma anak dari Akademiya yang sedang tugas saja. Proffesor meminta bantuan padaku"
"Eh, sou ka"
"Ko-konnichiwa!"
"Ini [y/n], aku sudah cerita kan? [Y/n] asistenku, ini Mira anak Akademiya semester akhir"
"Yoroshiku ne"
Dan karena kau kembali bekerja, beberapa temanmu jadi tahu kalau kau masih hidup.
Itu membuat mereka terkejut sekaligus bersyukur.
Keadaanmu tanpa vision membuat mereka terkejut.
"Mira-chan, asalmu dari mana?"
"I-Inazuma desu"
"Inazuma?! Jauh ya, pasti sulit datang kemari. Aku dengar akses ke sana susah"
Termasuk anak berpakaian siswi Akademiya ini.
Ia tidak mengira kalau orang yang diceritakan Alhaitham ternyata masih bernafas.
Merasa tersaingi?
Ya, karena ia mulai menaruh hati ke Alhaitham.
Melihat kedekatan kalian membuatnya panas.
"Saat kau tidak ada, aku sudah selesaikan semuanya. Akhir-akhir ini tidak ada pekerjaan penting"
"Otsukaresama, nanka natsukashi ne Alhaitham"
"Aa, sudah lama tidak begini denganmu"
Orang yang jarang tersenyum bahkan bersikap lembut seperti Alhaitham.
Hanya padamu dia seperti itu.
Itu yang tidak bisa siswi itu dapatkan.
☘️📚☘️
<Reader POV>
Dehya mengajakku keliling.
Begitu selesai misi katanya dia langsung kemari setelah mendapat kabar.
"Tega kau tidak beritahu aku"
"Eh, itu urusan Kaveh dan Alhaitham hehe"
"Lihat dirimu ini, ayo beli kosmetik! Ehm, ini siapa?"
"Mira-chan, siswi Akademiya, Alhaitham bilang dia dimintai tolong untuk anak magang. Jadi Mira-chan yang menggantikan tugasku sementara"
"Oh...tidak biasanya"
Alhaitham berusaha menyibukkan diri sepertinya saat aku tidak ada.
Uhm, saat aku "mati" sekali.
"Mira-chan diminta menemaniku, katanya dia sekalian beli sesuatu"
"I-iya, sa-saya tidak bermaksud mengganggu"
"Alhaitham itu sangat over ya"