<Author POV>
Mahluk itu mendorong keras Alhaitham.
Teriakkannya memekakan telinga siapapun yang mendengarnya.
Yang tadinya hanya setinggi pundak Alhaitham, berubah 2x lipat darinya.
"[Y/N]!"
Dipanggil pun percuma.
Kali ini sepenuhnya berniat untuk membunuh.
Manusia yang tadinya membeku diubahnya jadi monster es.
Menyerang Alhaitham yang tak ingin melukaimu seujung jaripun.
Alhaitham terus menghindar dari serangan yang diajukan padanya.
"Aku tidak mau melakukan hal ini lagi [y/n]!"
"Tasukete Alhaitham"
Dari alat yang selaku dipasangnya di telinga itu ia mendengar suaramu.
"Aku tidak mau buatmu terluka lagi"
"Tidak ada jalan lain..."
Alhaitham terus berpikir mana yang baik untuk kalian berdua.
Semakin dipikirkan jalan keluarnya semakin terasa sakit.
Cahaya merah terlihat di telinga Alhaitham.
Mau tidak mau, dengan teriakkan putus asa dan air mata ia menyerang apapun yang menghalangi.
Semakin dikejar semakin menjauh sosok itu.
Semakin banyak pula yang berusaha menghalangi.
Tapi Alhaitham terus menyerang tanpa henti.
Terus maju tanpa menghiraukan apapun.
"[Y/n], kimi soko ni aru deshou?! Kotaete ite!"
Sesekali ia memanggil namamu.
Namun sosok itu hanya mengerang seolah melawan sesuatu di dalam dirinya.
Serangan Alhaitham mengenainya ketika bisa mengejar.
Ia menggertakkan giginya ketika mendengar rintihan kesakitan mahluk itu.
Es di sana mengandung racun.
Alhaitham sudah terinfeksi dengan racun itu.
Serangan terakhir ia luncurkan.
Menghancurkan sosok tersebut.
Perlahan retakan tercipta dari mahluk tersebut.
Pecah seperti es.
Sosok mungil di dalamnya terlihat.
Ia langsung mendekapnya.
Gua itu seketika runtuh begitu saja akibat si penguasa telah hilang.
Keduanya berpindah ke gua lain yang gelap.