☘️12📚

294 32 0
                                    

<Author POV>

"Me sameta!"

Bangun di temoat asing merupakan hal yang paling mencurigakan :v

Itu yang dirasakan oleh Alhaitham.

Langit kamar yang berbeda.

Teriakkan seorang anak kecil yang sedikit membuatnya pusing.

"Klee akan bilang yang lain!"

Klee si bocil teroris eh :v

Klee berlari kecil keluar kamar sementara manik Alhaitham berkeliling.

Tempat yang asing baginya.

Namun hangat tak ada rasa dingin menusuk tulang.

Ia bersyukur ia masih bernafas.

Tapi yang dikhawatirkannya adalah orang yang bersamanya.

Saat ia hendak turun dari kasur, ia tersada tangan kanannya menggenggam sesuatu.

Kepalanya menoleh ke arah apa yang menghambatnya.

Orang yang dicarinya.

Air mengalir begitu saja dan ia memeluknya dengan berucap syukur.

Diciumnya pipimu itu dengan sayang.

"Alhaitham?", suaramu mengejutkannya. "Kenapa menangis lagi?"

Tangan yang mengusap pipinya itu digenggam.

Bibirnya tersenyum. "Haha, aku hanya...kupikir semua itu hanya mimpi belaka"

Manikmu mengedar, langit kamar yang terlihat familiar. "Tadi...siapa yang kemari?"

"Hm? Anak kecil yang memanggil dirinya Klee"

Kau pun langsung duduk tapi ditahan oleh Alhaitham karena ia tahu lukamu belum kering.

"Ada apa?", tanyanya.

"Aku...pasti ditangkap atas peebuatanku", katamu sambil menutup mukamu dengan tangan. "Aku sudah jahat pada mereka...", isakmu.

"Tidak akan ada yang menangkapmu [y/n], aku akan jelaskan pada mereka"

Alhaitham memelukmu lembut dan mengusap punggungmu.

Ketukkan terdengar membuatmu gemetar takut.

Alhaitham turun dari ranjangnya dan membuka pintu.

"Wuah, jangan banyak gerak dulu!"

☘️📚☘️

<Alhaitham POV>

Healer daerah ini sangat berisik ya.

"Sucrose, hisashiburi"

"[Y/n]-san, hisashiburi desu ne"

Dan sepertinya [y/n] familiar dengan tempat ini.

Daerah archon anemo yang terkenal akan kebebasannya.

Ah, kalau tidak salah Collei sedang kemari.

"Sucrose temanku waktu aku menjalankan penelitian di Mondstadt, dia jenius"

"I-iie, iie, mada desu yo"

Kami diperiksa oleh biarawati yang tadi langsung mendorongku sampai duduk.

Keduanya datang bersama seseorang yang terlihat sangat disegani di sini.

"Master Jean...apa kali ini aku akan di penjara?"

"Aku akan ikut tanggung jawab"

"Alhaitham?"

[Y/n] tanggubg jawabku selama ini selain sebagau atasan.

"Tidak, identitas monster itu tidak menyebar sudah syukur. Tetapi kami usahakan akan mengadili Fatui atas keterlibatannya dan...membuatmu jadi seperti itu"

"Lalu...orang-orang yang ada di gua itu bagaimana?", [y/n] menggenggam erat tanganku.

"Klee bilang mereka tidak apa dan hilang ingatan, Klee juga yang menemukan kalian dengan Kaeya"

"Karena dingin tangan kalian sampai beku dan kami susah membuat kakian pisah", ujar si biarawati cerewet ini.

"Kami berhutang padamu [y/n] atas apa yang kau lakukan untuk kami, mana mungkin kami menangkapmu soal ini"

"Aku...tidak lakukan apapun"

Kau terlalu merendahkan dirimu [y/n], aku ingin membantumu dalam hal ini.

Ketiganya hanya sebentar dan berpamitan untuk mengerjakan yang lain.

Kamar ini terlalu luas untuk kami berdua.

"Kau lapar?"

"Iie, arigatou"

"Lukamu masih sakit ya?"

"Alhaitham, ingin jalan-jalan? Kalau begitu ayo"

"Tidak, aku masih merasa lemah sekarang"

Penduduk di sini sepertinya menyukainya daripada di tempat asalnya.

"Alhaitham, kau pasti melihat hal tidak enak dalam ingatanku"

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Karena aku tahu kau pasti akan mengerti apa yang kutulis di sana...kalau tidak, aku tidak akan di sini"

"Jangan dengarkan apa yang mereka katakan, semua hal itu tidak benar. Yang aku rasakan setiap saat bersamamu adalah keberuntungan dan...kebahagiaan"

Eh, kenapa dia menutup mukanya begitu?

"Mou yamete yo Alhaitham...hazukashii yo mo~"

Sebenarnya aku juga malu mengatakan tadi tapi itu yang kurasakan saat bersamamu.

"Aku tidak tahu ternyata kau tukang gombal, pasti Kaveh mempengaruhimu"

"Itu semua yang kurasakan padamu"

Ah, aku baru sadar rambutnya jadi ada gradasi warna biru dan sangat panjang.

"Apa masih tersisa...", rambutnya sangat indah.

"Ah, rambutku..."

Apa masih tersisa padanya?

"Pengaruhnya aku tidak tahu masih ada padaku atau tidak, mungkin saja iya mungkin saja tidak...jika kau ikuti yang ada di catatanku..."

"Aku ikuti semua dan kurancang rencana dengan sempurna [y/n]"

Semuanya kulakukan untukmu.

"A!"

"Doushita?"

"Alhaitham, kau tidak sendiri kan melakukannya?"

"Aku dibantu Kaveh, Dehya, Cyno, dan Tighnari. Mereka berpencar"

"Aku bisa merasakan Tighnari yang capek dengan lelucon Cyno dari sini!"

"Kau ini ada-ada saja"

"Hontou desu yo!"

"Fokus saja untuk sembuhkan lukamu"

☘️📚☘️

<OMAKE>

[MEANWHILE :V]

Tighnari: ayo Cyno! Kita ke sini bukan untuk kartu! *narik Cyno*

Cyno: ada kartu limited aku harus dapat

Tighnari: kita ke sini untuk Alhaitham dan [y/n]! Collei juga!

Cyno: ah, benar juga Collei! The Collei-ctor!

PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang