<Author POV>
Di setiap perjalanan pasti ada bahaya.
Dari alam maupun mahluk yang ada di dunia.
"Kakurete ne"
"Mama kowai"
"Sembunyi di dalam sini dulu, Araka tolong tenangkan Araki ya"
"Uhn!"
Seperti situasi kalian saat ini.
Di hadang oleh perampok yang mengepung kalian.
Anak-anak di amankan di tas besar berisi perlengkapan.
"Aku akan awasi belakangmu Alhaitham! Dari atas sini!"
"Aa, tanomu!"
Busur elektro menancap di beberapa perampok yang hendak mendekat.
Bison yang kau tunggangi terus kau buat tenang agar tidak panik.
"Terlalu banyak!"
Busur elestro kau lepas ke udara dan dengan kekuatan yang cukup besar sampai membuat langit terselimuti gelap.
Listrik yang dingin.
"Cyro?"
"Explosion!"
Ledakan petir dan es sedikit menggema.
Langit mendung menurut hujan dengan petir.
Kau yang tadinya berdiri di bison jatuh ke tanah.
"[Y/n]!"
"Mama!"
"Jangan keluar!"
Alhaitham menggendong tubuhmu dan membawa bison itu ke temoat tujuan akhir kalian.
Karena sudah ada di depan mata.
"Alhaitham..."
"Daijoubu ka?"
"Samui..."
"Bertahan sedikit, kita akan sampai"
"Aku...apa visionku berubah?"
"Aku rasa ada yang tersisa dari mahluk itu padamu"
Hujan berhenti perlahan.
Di wajahmu perlahan juga ada bercak seperti membeku.
Manik Alhaitham yang melihatmu semakin panik.
"Papa?"
"Papa, mama daijoubu?"
"Dia hanya lelah, tidak perlu khawatir"
Tapi sayangnya orang-orang tadi masih mengejar.
Dan beberapa kali melempar sesuatu seperti bom yang beragam.
Air, api, dan listrik.
Bahkan ada yang berhasil menyusul dan membuat bison terguling.
Kalian berdua terlempar dari sana.
"[Y/n]? Oi!"
"Daijoubu...kodomotachi!?"
Manik kalian menoleh ke suara anak-anak yang menangis.
"Percuma untuk lari"
"Serahkan perempuan itu atau..."
Kau pun berdiri dengan susah payah.
"Apa yang kau inginkan dari [y/n]?", Alhaitham berdiri di depanmu.
"Dijual tentu sa-!"
Hawa dingin yang menusuk dan seketika langit pun menjadi hitam.