☘️26📚

459 36 4
                                    

<Author POV>

"[Y/n] hamil"

Perkataan Alhaitham membuat teman-temannya ternganga.

Kaveh sampai menjatuhkan gelas anggur kesukaannya.

Cyno tak sengaja meremas kartu TCG kesayangannya sampai rusak.

Tighnari melongo sampai tidak tahu harus apa.

"Omedetou?", gumam Tighnari.

"Nggak! Nggak! Nggak! Kok bisa? Kalian bekum nikah!"

Alhaitham menunjukan cicin dari bunga dengan bangga. "Sudah ya"

"Itsu!?", Kaveh geram mencengkram bahu Alhaitham dan menggoyangkan badannya.

"Belum tertulis kan?", selidik Cyno.

"Diresmikan Araja"

"Mahluk kecil bodoh itu berguna juga", ujar Cyno ini langsung mendapat pukulan oleh Tighnari.

"Jelasin dulu, Kaveh lepaskan dia"

Alhaitham memperhatikan setiap pasang mata yang penasaran itu.

Lalu menghela nafasnya. "Ini memalukan"

Mari flashback ke beberapa waktu di belakang :v

"Ayo ke tempat keluargamu"

"Yada"

Sekitar 2 minggu lalu.

Alhaitham tiba-tiba mengajakmu ke tempat para keluarga mungilmu.

Kau terus menghindari mereka karena merasa bersalah.

"Naze?"

"Aranara itu sensitif tahu! Bayangkan saja bagaimana mereka tahu kalau ternyata aku hidup!"

"Mungkin menangis"

"Enteng sekali kau mengatakannya Alhaitham"

Ada keinginan untuk bertemu mereka namun hati enggan untuk bertemu.

Aranara kecil pasti emosinya akan memuncak ketika melihatmu, pikiranmu penuh dengan hal tersebut.

Padahal malam yang sunyi ingin kau habiskan dengan tidur.

Malah over thinking.

"Masih belum siap?"

"Sudah tahu pakai tanya"

Alhaitham hanya berdehem ria lalu ikut duduk di pinggir kasurmu.

"Aku hanya takut mereka mati seketika ketika tahu aku masih bernafas", katamu.

"Kau ini berlebihan memikirkannya", Alhaitham menyisir rambutmu ke belakang telinga.

"Mereka kecil, imit, meski bodoh dan polos, emosionalnya berlebihan, gampang dibohongi...tapi mereka tulus menyanyangi"

"Jelaskn saja mereka pasti mengerti"

"Uhm...ya sudah deh, ayo ketemu mereka"

Alhaitham terkekeh dan mencium pipimu sambil memeluk pinggangmu dengan sayang.

"Aku pasti menemanimu [y/n], tidak perlu khawatir"

"Uhn, jauhi aku dari Araci! Dia pasti paling emosi!"

"Haha, iya, iya, mawarku"

Pria itu menghujanimu dengan ciuman di wajah dan lehermu dengan gemas.

Alhaitham terdeteksi bucin :v

"Besok kita pergi pagi sekali, sebaiknya kau tidur Alhaitham"

"Iya, sebelum itu aku ingin menidurimu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang