11

252 65 36
                                    

"Selir agung. Terima kasih atas undanganya. Kebetulan aku sedang belajar bersama temanku, lalu Jeonkook datang dan mengatakan bahwa Selir agung memanggilku untuk ikut bergabung di pesta Selir agung bersama para kandidat calon Putri Mahkota, maka aku pikir tidak ada salahnya mengajak temanku. Lagipula temanku adalah kandidat pertama calon putri mahkota. Perkenalkan dirimu pada Selir agung, Hyun." Jeonkook tercengang mendengar ucapan panjang kakaknya yang sangat frontal mengingat Taehyung jarang sekali mengucapkan kalimat panjang.

Sohyun menunduk takut, sementara tangan Selir agung terkepal erat mendengar ucapan Taehyung yang seolah mengisyaratkan bahwa gadis yang dibawanya saat ini adalah kandidat terkuat sebagai calon putri mahkota.

Selir agung marah, ia tidak suka dengan mendengar ucapan Taehyung, namun bukan hanya Selir agung yang merasa marah, para kandidat calon putri mahkota pun juga merasa hal yang sama termasuk juga Yoora.

Apakah ini berarti Putra Mahkota sudah menentukan siapa yang akan dia pilih?? Lalu kenapa harus ada pemilihan ini?! Batin Yoora.

.

.

.

What??? Belajar bersama?! Bukankah Taehyung bilang bahwa Selir Agung memang mengundangku, lalu ini apa?! Apa Taehyung membohongiku?!

Aku maju selangkah hendak memperkenalkan diriku namun Jeonkook yang berada disebelahku, tiba-tiba mencekal tanganku. Aku menoleh menatap Jeonkook yang yang juga sedang menatapku serius.

Jeonkook menggeleng menatapku serius, ini maksudnya apa? Apa aku tidak perlu memperkenalkan diriku begitu?! Padahal Taehyung yang menyuruhku.

"Hyun." Taehyung menegur pelan, agar aku segera memperkenalkan diriku.

Pada akhirnya aku maju hendak memperkenalkan diriku. "Salam hormat yang mulia Selir agung, perkenalkan nama saya Min______"

"Berisik." Selir agung memotong ucapanku sembari mengibaskan tanganya, hal itu membuat mulutku seketika terkunci. Sialan banget nasib aku, dipermalukan seperti ini!!

Selir agung yang tadinya menyambut kedatangan Taehyung dan Jeonkook dengan wajah bahagia, langsung berbalik arah kembali ke tempatnya. Seketika semua mata tertuju padaku, mereka saling berbisik dengan tatapan penuh selidik, dan hal itu membuatku menunduk malu, aku sempat melirik ke arah Taehyung yang terlihat marah.

Rahangnya mengeras, jemari tanganya mengepal erat. Apakah ia marah karena keberadaanku yang mengacaukan pesta Selir Agung?! Salah sendiri kenapa mengajaku, pakai acara membohongiku pula.

Disaat aku sibuk bermolog dengan diriku sendiri, tiba-tiba saja Taehyung yang aku kira marah padaku, menoleh kearahku dan tersenyum lembut sembari menepuk kepalaku lembut, aku mendongak melihat Taehyung yang tersenyum, tapi entah kenapa aku bisa kesedihan di mata Taehyung yang terlihat teduh.

Anjriittt!!! Kenapa adegan ini terasa menyesakan?!!

"Duduklah disana." Taehyung menunjuk sebuah kursi kosong diantara barisan kursi yang sudah di isi oleh para kandidat yang lain.

Aku menggeleng tidak mau, sungguh aku tidak mau membuat masalah semakin parah, aku mau pulang saja lalu rebahan di ranjang mevahku, maksudku ranjang mevah milik Min Sohyun. Karena jujur saja aku merasa kedatanganku kesini adalah keputusan yang salah.

Taehyung kembali tersenyum. "Hanya sebentar saja, aku mohon." entah kenapa saat mendengar ucapan memohon Taehyung, hatiku merasa sakit tanpa sebab, aku merasa mataku mulai buram berair. Oh.... kumohon jangan sampai aku menangis disini.

Apa ini namanya cinta tak direstui?!

Seolah abai dengan penolakanku, Taehyung justru menyuruh Jeonkook untuk menemaniku ke kursi kosong yang ia maksud. "Temani dia Jeon." Jeonkook tentu saja langsung menurut saat disuruh oleh Taehyung.

Turn Back TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang