08

320 73 60
                                    

Aku berjalan gontai bersama dengan Hyunji, langkah kakiku terasa berat untuk berjalan menuju ke istal lama pacuan. Ini adalah kali pertamanya Hyunji ikut menemaniku latihan  karena biasanya aku hanya diantar seorang kusir yang menunggu di depan arena pacuan.

Sebenarnya kenapa Taehyung tiba-tiba saja melatihku berkuda dan juga panahan?! Aku benar-benar merasa aneh dan curiga, karena semua adegan berkuda dan panahan ini tidak ada di novel. Apa mungkin tujuan dia mau menyuruhku ikut olimpiade? Apa ia berniat menjadikanku atlet?! Dasar manusia kampret.

Langkah kakiku terhenti dan tubuhku bahkan tiba-tiba merasa kaku dan tidak bisa bergerak. Disana tidak jauh dari tempat aku berdiri, aku melihat bagaimana dengan mesranya Taehyung mengajari Yoora berlatih panahan. Apakah ini berarti tadi yang diajak bicara oleh Taehyung adalah Yoora?! Dan aku dengan percaya dirinya datang kesini?! Bodohnya kau Hyun. Kau mempermalukan dirimu sendiri.

"Nona, ada apa?" Hyunji bertanya padaku karena melihat aku berhenti berjalan dan membatu tanpa dikutuk ibu malin kundang. Canda batu.

Aku meremas dadaku yang entah kenapa terasa sangat sesak."Sepertinya aku harus ke tabib, tiba-tiba aku merasa hatiku tidak enak." Ucapku dengan mata yang masih fokus memperhatikan interaksi antara Yoora dan Taehyung.

Mereka berdua benar-benar terlihat serasi, dan Yoora terlihat sangat senang. Tentu memang seharusnya seperti ini bukan? Karena Yoora adalah putri mahkota yang nantinya akan mendampingi Taehyung.

"Hati Nona tiba-tiba sakit?! Ya ampun!! Bagaimana ini?! Apa nona terkena racun?!" Hyunji terus saja berceloteh namun aku sama sekali tidak menggubrisnya, aku terlalu larut dengan pemikiranku sendiri.

"Hyunji, sebaiknya kita pulang saja." Aku berucap dengan lesu, sepertinya aku baru saja menyadari sesuatu, sesuatu yang seharusnya tidak boleh terjadi. Aku baru menyadari bahwa sepertinya aku sudah terjatuh dalam pesona Lee Taehyung, dan hal itu bukanlah hal yang baik karena Taehyung akan menjadi penyebab kehancuran Klan Min.

Aku berbalik hendak melangkahkan kakiku pergi dari tempat yang membuatku terasa sesak, namun suara husky tiba-tiba saja mengudara dan membuat langkahku terhenti.

"Kau mau kemana?"

Aku berbalik dan melihat Taehyung yang berjalan mendekat kearahku. Ia menghentikan langkah kakinya saat ia hanya berjarak sekitar lima langkah dariku, tapi sayangnya Taehyung bukanlah pacar lima langkahku. Mengsyedih.

"Kau mau kemana?" Sekali lagi Taehyung bertanya dan kembali melangkahkan kakinya hingga sampai dihadapanku.

Aku diam mataku menunduk menghindari tatapan tajam Taehyung. "Kau pucat, apa kau sakit?" Aku menggeleng. "Apa kau berniat melarikan diri dari latihan?"

"Tidak!!" Bukan aku yang menjawab pertanyaan Taehyung, melainkan Hyunji.

Taehyung menoleh menatap Hyunji, yang nyalinya tiba-tiba menciut. "Mak... maksudku nona tidak melarikan diri. Nona mau pergi ke tabib, dia diracuni." Taehyung melotot mendengar ucapan Hyunji.

Dia bahkan langsung menarik pergelanganku dengan satu tanganya dan meletakan satu tangan lainya di pipiku. Kan.. kalau begini aku jadi baper Tae. "Bagaimana kau bisa diracuni?"

"Ak... aku..."

"Sepertinya nona diracuni saat ia makan Yang Mulia." Hyunji kembali menyela ucapanku. Hyunji, bisakah kau diam sebentar!!! Majikanmu sedang baper ajg!

"Kapan dia terakhir makan?" Demi apapun, kenapa Taehyung kampret meladeni Hyunji.

"Mungkin sekitar 20 menit yang lalu, Yang Mulia." Hyunji kembali menjawab, sedangkan aku masih berusaha melepaskan diriku dari kukungan Taehyung. Ini si Taehyung kenapa sih?

Turn Back TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang