24

131 29 15
                                    

Yoora masih berada di belakang panggung setelah kepergian Taehyung, dia berusaha menguatkan dirinya, dia harus bangkit dan memenangkan kompetisi ini. Kalau perlu ia akan menemui Yang Mulia Raja Taesan dan meyakinkanya agar Raja Taesan memilihnya.

"Sepertinya hasilnya nanti tidak akan sesuai keingananmu."

Suara Namjoon mengagetkan Yoora, dengan cepat Yoora bangkit, dia menghapus kasar air matanya.

"Apa maksud kakak?"

Namjoon tersenyum mendecih melihat bagaimana Yoora yang menangis setelah kegagalanya, ia berjalan mendekat kearah Yoora lalu mengelap kening Yoora yang berdarah dengan tanganya lalu menjilatnya. "Kau pasti kalah, kau tidak akan bisa menjadi Putri Mahkota." Namjoon berucap dengan tenang dan ia tersenyum, terlihat bahagia.

"Apa kakak yang melakukanya?"

Namjoon tertawa terbahak, ia tahu betul maksud dari pertanyaan Yoora. "Menurutmu siapa lagi?! Min Sohyun?! Gadis itu tidak sepicik dirimu."

Mulut Yoora menganga tidak percaya. Kenapa?! Kenapa Namjoon melakukan hal ini padanya?! "Kenapa kakak melakukanya?!! Apa kakak tidak berpikir tentang nasib Klan Kim jika aku kalah?!!"

Namjoon mengangkat bahunya acuh, jujur saja ia tidak peduli ataupun tertarik tentang urusan politik, ataupun siapa Klan yang berkuasa. "Alasanku menjadikanmu adik angkatku adalah karena aku merasa kita lebih mudah bersama jika satu rumah. Kau tahu kan status Klan bangsawan ini tidak akan bisa membuatku sering berkunjung ke tempat tinggalmu dulu?! Aku tidak pernah menyuruhmu menjadi Putri Mahkota, tapi dengan mudahnya kau mengiyakan permintaan ayahku untuk mengikuti kompetisi tolol ini."

"Kalau kakak tidak peduli, lalu bagaimana Selir Agung dan Tuan besar Kim?!" Yoora berteriak emosi, dan membuat Namjoon melihat sekitarnya, dia tidak ingin ada orang lain yang mendengar hal ini.

Tanpa banyak bicara, Namjoon menarik pergelangan tangan Yoora, ia menarik atau lebih tepatnya menyeret Yoora menuju ke taman labirin yang berada di depan kediaman para kandidat.

.

.

.

"LEPASKAN!!!" Yoora berteriak dan berusaha melepaskan diri, namum tenaganya sama sekali tidak bisa menumbangkan Namjoon.

Begitu sampai di dalam taman labirin, Namjoon menghempaskan kasar tangan Yoora hingga ia terperosok. Gaun Yoora menjadi kotor karena tanah, namun itu sama sekali tidak menyakitkan. Yang lebih menyakitkan bagi Yoora adalah melihat bagaimana orang-orang disekitarnya memperlakukanya. Tadi Taehyung dan sekarang Namjoon.

"Sepertinya kau jadi lepas kendali, karena kita terlalu lama tinggal berjauhan. Kau bahkan berani membentaku?!" Wajah Namjoon tampak datar, dan itu membuat Yoora menjadi siaga.

Yoora yang sudah cukup lama mengenal Namjoon, sedikit banyak ia tahu bagaimana karakter Namjoon. Namjoon adalah pria yang egois, mudah tersulut emosi, dia sedikit oportunis dalam hal tertentu, dan yang pasti dia juga kejam, semua itu dengan pandai ia sembunyikan dibalik wajahnya tampanya.

"Kak.. ak.. aku..."

"NAMJOON!!" Namjoon berteriak keras, dia risih setiap kali Yoora memanggilnya kakak, dia tidak suka. Namjoon merasa panggilan kakak itu seperti memberi jarak antara dirinya dan Yoora. "Panggil aku Namjoon, seperti dulu. Bukankah kau suka memanggil namaku."

Tubuh Yoora gemetar, Yoora bisa melihat perubahan emosi Namjoon. Bagaimana Namjoon yang baru saja berteriak dalam sekejap ia melembut. Namjoon berjalan semakin mendekati Yoora hingga Yoora terpojok. Namjoon berjongkok dihadapan Yoora, ia membelai wajah Yoora hingga turun ke daerah leher.

Turn Back TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang