17

189 36 68
                                    

Sohyun termenung duduk di kamarnya, lebih tepatnya di samping jendela kamarnya. Ia merasakan semilir angin menerpa wajahnya dengan sinar bulan menerpa dirinya. Kejadian kemarin di istal lama masih berkeliaran di dalam otaknya. Meskipun Sohyun tidak memahami maksud tindakan Taehyung yang sangat manis padanya, namun karena kejadian kemarin Sohyun jadi memutuskan untuk bertarung di kompetisi ini.

Dia akan mulai berpikir secara strategis dan merencanakan semuanya dengan matang. "Hal pertama yang harus aku lakukan adalah memenangkan kompetisi ini tanpa curang melainkam dengan strategi cerdas, dan hal kedua adalah yang paling penting yaitu membuat Taehyung jatuh cinta padaku."

Sohyun ingat betul didalam novel Taehyung sama sekali tidak mencintainya meskipun ialah pemenang kompetisi pemilihan Putri Mahkota, dan bagian terburuknya adalah Sohyun dihukum mati bersama seluruh Klan Min bahkan sebelum ia benar-benar dinobatkan sebagai Putri Mahkota.

Jika memenangkan kompetisi tanpa bermain curang mungkin Sohyun bisa, tapi memenangkan hati Taehyung tentu Sohyun tidak yakin?! Memang dari tindakan Taehyung selama ini, Sohyun merasa Taehyung menyukainya namun sekalipun Taehyung tidak pernah mengatakan bahwa ia menyukai Sohyun.

"Apa aku langsung bertanya saja pada Taehyung?! Apa dia menyukaiku atau tidak?!." Dengan cepat Sohyun menggelengkan kepalanya. Tidak!! Tidak!! Sohyun tidak mau berakhir dengan mempermalukan diri sendiri jika nyatanya Taehyung mungkin akan mengatakan bahwa ia tidak menyukainya.

"Jamanya purba banget sih... masa google saja gak ada." Keluh Sohyun, pikir Sohyun kalau saja ia bisa browsing di google maka ia akan mencari cara untuk membuat Taehyung suka dan menyatakan cinta padanya, namun tentu saja di dalam buku novel ini tidak ada yang namanya google.

.

.

.

.

.

.

Pagi ini seperti biasa, aku berjalan menyusuri lorong akademi menuju ke kelas, dan seperti biasanya pula Jeonkook berjalan beriringan disebelahku.

"Bagaiamana kemarin?" Aku melirik Jeonkook sekilas lalu mengangguk menjawab pertanyaan Jeonkook.

"Apa maksud jawabanmu itu?" Aku menghela nafasku kasar tentu saja kan aku tidak mungkin bilang kalau kemarin Taehyung mencium pipiku lalu memeluku.

"Apa kalian sudah baikan?" Sekali lagi aku hanya mengangguk dan Jeonkook terlihat tersenyum senang.

"Baguslah, setidaknya aku tidak akan menjadi kurir lagi hari ini." Gumam Jeonkook.

Langkah kakiku tiba-tiba berhenti ketika sebuah ide terlintas di otaku. "Jeon.." Jeonkook menghentikan langkah kakinya lalu menoleh kearahku.

"Apa kau pernah berpacaran atau sejenisnya?" Wajah Jeonkook terlihat terkejut sesaat lalu memerah, ia diam seolah terlihat berpikir namun tak kunjung menjawab pertanyaanku.

"Kau pernah tidak?!" Tanyaku sekali lagi karena Jeonkook tak kunjung menjawab pertanyaanku.

Pada akhirnya Jeonkook hanya menggelengkan kepalanya lemah sebagai jawaban atas pertanyaanku. Menyedihkan!! Aku kira cuma aku saja yang belum pernah pacaran nyatanya pangeran setampan Jeonkook pun juga belum pernah.

"Aku memang belum pernah berpacaran, tapi aku punya banyak penggemar perempuan, Hyun." Jeonkook sepertinya tidak terima dengan keadaan kalau ia memang masih suci.

"Ok.. baiklah. Kalau begitu aku tanya padamu, pria itu suka perempuan yang seperti apa?"

"Kenapa menanyakan hal itu?" Tanya Jeonkook yang terlihat penasaran, dia menatapku dengan mata memicing seolah sedang membaca pikiranku.

Turn Back TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang