Hari yang paling di tunggu oleh para gadis yang terpilih sebagai kandidat Putri Mahkota kini telah tiba. Hari ini para kandidat Putri Mahkota akan mulai tinggal di istana untuk diseleksi. Sohyun mematut dirinya didepan cermin, ia menggunakan gaun berwarna salem berenda yang membuatnya nampak classy dan elegen.
Yoongi berada dikamar Sohyun, ia sengaja meliburkan dirinya hari ini agar bisa mengantarkan adiknya ke istana. "Belum terlambat untukmu mundur dari pemilihan ini."
Sohyun menghela nafasnya karena jengah mendengar ucapan sama yang Yoongi ucapkan sejak satu jam yang lalu. "Kakak, jika aku sampai mundur maka Klan Min akan menanggung malu, dan aku yakin akibat dari tindakanku itu bukan hal yang akan berdampak baik untuk Klan Min."
"Tapi kenapa harus dirimu, bukankah kau bukan gadis satu-satunya di Klan Min?!!" Sungguh Yoongi benar-benar tidak rela melihat Sohyun harus mengikuti pemilihan Putri Mahkota, ia tidak ingin adik kesayanganya hidup didalam sangkar emas istana atau lebih buruknya Sohyun akan melajang seumur hidup jika Putra Mahkota sampai tidak memilih adiknya.
"Karena aku adalah Min Sohyun, aku adalah anak dari pemimpin Klan Kim, dan juga adik dari seorang jenderal besar. Mana mungkin aku mundur kak?!" Yoongi terdiam, ucapan adiknya benar namun tentu dalam hati Yoongi merasa tidak terima.
"Apa semuanya sudab siap Hyunji??" Hyunji terlonjak kaget mendengar pertanyaan Sohyhun, karena semenjak tadi ia juga berada di kamar Sohyun dan mendengarkan perdebatan kakak beradik namun ia merasa seperti tidak di anggap oleh keduanya. Poor Hyunji.
"Sudah Nona, semua sudah siap kita hanya perlu berangkat saja." Sohyun mengangguk, ia hendak pergi meninggalkan kamarnya, namun Yoongi menahan tangan Sohyun.
"Kakak akan mengantarmu."
"Tidak per____" ucapan Sohyun tidak berlanjut karena Yoongi langsung saja menggandeng tangan Sohyun keluar kamar.
.
.
.
.
.
Sohyun bersama Hyunji dan juga dengan para kandidat lain yang juga di dampingi pelayan mereka kini sekarang sedang berkumpul di aula istana. Para kandidat yang lain terlihat cantik dengan dandanan mewah mereka kecuali Sohyun dan Yoora.
"Nona, Kim Yoora terus saja melihat kearah kita." Hyunji berbisik ke telinga Sohyun dengan mata yang mencuri pandang kearah Yoora.
Sohyun tersenyum tipis mendengar ucapan Hyunji. Mungkin Yoora tidak mengira bahwa Sohyun akan berpenampilan sederhana tanpa banyak perhiasan yang mencolok seperti para kandidat yang lain.
Kemarin Jeonkook menemuinya dibelakang akademi, dia mengatakan bahwa besok saat Sohyun pertama kali datang ke istana jangan menggunakan gaun ataupun perhiasan mewah yang mencolok, karena Yang Mulia Raja Taesan ingin mempunyai seorang menantu yang bisa dekat dengan rakyatnya.
"Sepertinya aku harus berterima kasih pada Pangeran Jeonkook." Hyunji mengerutkan keningnya bingung. Apakah nonanya selain sedikit gila juga tuli bukankah ia bilang Yoora terus melihat kearah mereka, kenapa malah berterima kasih pada Jeonkook.
Tidak lama kemudian seorang wanita yang sudah cukup berumur dan berpakain formal memasuki aula istana dengan beberapa pelayan dibelakangnya.
"Selamat datang kepada para Kandidat Putri Mahkota, perkenalkan nama saya
Ahn Yongji. Saya adalah kepala pelayan yang akan membantu para kandidat Putri Mahkota selama dua bulan kedepan.""Ahn Yongji." Sohyun mengucapkan nama Ahn Yongji sangat pelan, dia ingat siapa Ahn Yongji.
Ahn Yongji adalah pelayan tamak yang haus akan materi. Didalam novel, Min Sohyun menyuap Ahn Yongji agar membuatnya semakin dekat dengan Putra Mahkota namun pada kenyataan Ahn Yongji justru mengkhiantinya dan mendukung Kim Yoora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back Time
FanfictionPark Sohyun, wanita berdarah panas, berusia 33 tahun tidak menyangka jika ia yang seharusnya meninggal karena ditabrak justru terbangun ditubuh seorang gadis muda dengan usia 16 tahun yang ternyata adalah karakter antagonis dalam novel.