Yoora sama sekali tidak menyangka bahwa Taehyung akan menerima ajakan pulang bersamanya, hati Yoora berbunga, ia merasa perlahan Taehyung semakin dekat denganya meskipun sering kali Taehyung mengucapkan kata-kata tajam yang menyakitkan.
"Aku senang sekali, Yang Mulia bersedia pulang bersamaku."
Taehyung diam tidak berucap apapun, kini mereka berdua berjalan menyusuri lorong sekolah menuju ke gerbang sekolah, dimana disana mobil yang menjemput Putra Mahkota sudah menunggu.
"Yang Mulia...." Taehyung melirik sekilas ke arah Yoora.
"...... Bagaimana jika nanti kita mampir untuk makan siang dulu. Apa makanan kesukaan Yang Mulia?"
Taehyung menghembuskan nafasnya berat lalu menghentikan langkah kakinya dan menatap Yoora, ia hendak mengatakan sesuatu namun kemunculan Sohyun membuatnya menelan kembali kalimat yang hendak ia ucapkan.
"Misi ya... jangan bermesraan di tengah jalan bisa?! Nanti kalau ditabrak saya yang disalahin!!" Taehyung diam menatap Sohyun yang juga sedang menatapnya tajam.
Taehyung mundur selangkah sebagai pertanda bahwa ia memberikan untuk jalan Sohyun lewat, sementara Yoora masih terdiam dan menatap sinis pada Sohyun.
"Sebagai seorang bangsawan seharusnya kau tidak mengganggu orang yang sedang berbincang, apa kau tidak memiliki sopan santun?!" Yoora berucap ketus dan hal itu sukses memancing amarah Sohyun yang sudah ia tahan semenjak insiden di kantin.
"Oh.. maaf, aku biasanya hanya bersikap sopan pada orang yang lebih tua dan juga pada orang dari kalangan bangsawan. Benar kan Yang Mulia?!" Sohyun tersenyum ramah di akhir kalimat sembari melihat kearah Taehyung yang terlihat mengangguk.
"Sementara Kau????" Sohyun sengaja menggantung kalimatnya dan melihat Yoora dari atas kebawah dengan pandangan penuh cemooh.
'Mmm.... gimana mampus kan lu!!! Jangan ngadi-ngadi yah sama Park Sohyun!!'
Sohyun kembali berjalan dengan dagu terangkat, ia bahkan sengaja menyenggol bahu Yoora hingga membuat Yoora meringis karena sakit.
Taehyung melihat bagaimana Yoora meringis sakit karena ulah Sohyun dan dengan cepat ia meraih pergelangan tangan Sohyun hingga membuat Sohyun menoleh kebelakang kearah Taehyung.
Yoora tersenyum tipis melihat Taehyung yang sepertinya akan menegur Sohyun karena sikap tidak sopan-nya. Namun ternyata apa yang Yoora perkirakan salah.
"Jangan lupa nanti di tempat biasanya, aku akan menunggumu disana." Sohyun mendengus lalu melirik kearah Yoora yang terlihat tidak suka mendengar ucapan Taehyung.
Sohyun mengangguk pelan sebelum kembali melanjutkan langkahnya saat Taehyung melepaskan pergelangan tanganya.
Setelah kepergian Sohyun, Taehyung melihat Yoora yang entah sejak kapan sedang tersenyum kearahnya.
"Maaf, sebenarnya aku tidak berniat pulang bersamamu. Tapi ada hal yang ingin aku katakan."
.
.
.
.
.
Anjing banget si Taehyung, ini sudah hampir dua jam aku menunggunya di istal kuda tempat kita biasa bertemu. Langit sore terlihat lebih gelap karena mendung, namun batang Taehyung sama sekali tidak berdiri tegak!! Uuppsss sorry maksudku muncul.
"Anjir... si Kampret!! Sudah sore tidak datang-datang. Apa dia lupa jalan menuju ke kesini?!"
Suara gemuruh di langit sore membuatku semakin takut, namun keberadaan Taehyung belum juga tercium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back Time
FanfictionPark Sohyun, wanita berdarah panas, berusia 33 tahun tidak menyangka jika ia yang seharusnya meninggal karena ditabrak justru terbangun ditubuh seorang gadis muda dengan usia 16 tahun yang ternyata adalah karakter antagonis dalam novel.