Taeyong termenung di ruang kerjanya, ia tak tahu hendak melakukan apa padahal berkas-berkas yang ada di mejanya menumpuk. Jujur saja tanpa jeno ia kewalahan mengurus perusahaan milik ayahnya seorang diri. Ayahnya sedang beristirahat, karena faktor umur dan penyakitnya sering kambuh, pak lee harus lebih banyak beristirahat.
Tentang keadaan jeno dan jaemin? Jeno masih di pulau, sedangkan jaemin masih dikurung di ruang bawah tanah lepas setelah hari itu.
Ia hanya memandangi jam weker tanpa tahu harus melakukan apa, ia benar-benar bosan, padahal ia baru saja bermain dengan jaemin. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia mendapati kontak dengan nama jung hyun di ponselnya..
"Kenapa?"
—"Tuan taeyong, pak jeno berteriak di dalam, sepertinya ia sedang kesakitan" Sahut jung hyun dari sebrang telepon.
Taeyong langsung membuka CCTV yang ia pasang di ruangan itu, memastikan bahwa adiknya benar-benar kesakitan.
—"Bagaimana ini tuan?"
Taeyong mengulang kembali tayangan CCTV dan memperhatikan aktivitas apa yang adiknya lakukan. Yang ia lihat, lepas setelah jeno memperhatikan selembar kertas berbentuk foto, ia mulai merasa kesakitan di bagian kepalanya.
"Jung hyun kamu masih disana?"
—"Saya masih disini tuan"
"Tak apa, biarkan saja dia"
—"Tapi tuan.."
"Biarkan! Menjauh saja dari kamarnya"
—"Baik tuan, saya mengerti"
Taeyong memutuskan telepon, kemudian dirinya tersenyum lebar.
"Akhirnya, sebentar lagi kamu akan mengingatnya, jeno.."
Taeyong segera bersiap-siap, sepertinya ia akan menjemput jeno hari ini juga.
"Jaehwa, siapkan mobil.. Kita berangkat ke lee island"
"Baik tuan"
"Kalian semua, jaga papa. Saya keluar sebentar"
Serentak menjawab "baik tuan"
Mobil taeyong mulai menjauh dari rumah.
Saat ia tiba di paviliun, ia segera membuka pintu kamar jeno. Taeyong melihat bahwa jeno masih merasa kesakitan.
"Kamu ingat sesuatu jeno?"
Jeno menyadari kehadiran taeyong
"Kak, kepala jeno sakit banget"
"Ingat-ingat terus, ingat siapa mereka" Taeyong menyodorkan foto keluarga jaemin.
"Kak.. Arghhh"
Walaupun suram, tapi sempat terbesit tentang masalalu yang sempat jeno lupakan. Taeyong terus memaksa jeno untuk mengingatnya dan membuat jeno semakin teriak karena rasa sakit yang ia rasakan.
Hingga paksaan taeyong dan foto itu membuat jeno mengingat satu hal, kejadian 12 tahun yang lalu, kejadian yang membuat ia kehilangan seseorang yang sangat jeno cintai, kejadian yang sempat jeno lupakan.
Jeno mengingatnya! Jeno mengingatnya dengan jelas sekarang. Karena hal itu membuat jeno menangis..
"Jen..??"
"Jeno ingat sekarang kak, jeno ingat"
"Apa yang kamu ingat?"
"Mereka, bukan! Dia.. Dia yang udah nembak mama di depan jeno" Jeno menunjuk ke arah foto tuan na..
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Us [NOMIN]
FanfictionSejak saat itu, aku mencintainya. Aku mencintai seorang pelayan yang menumpahkan kopinya ke jas bajuku. NOTE: Cerita ini pernah di unpublish, tapi tak ada yang berubah dalam alur. -Bahasa baku/non baku -Previous title: From Na To be Lee -New title:...