Pagi hari tiba.. Mark membuka kamar jendela apartemen itu, silauan sinar matahari pagi yang memenuhi ruangan membuat jeno terbangun..
Ia melihat ke arah jam, masih sekitar pukul 07.50 pagi.. Jeno beranjak dari kasurnya, ia menyadari kalau ia masih memakai bathrobenya
"Jen, sudah bangun? Pergi mandi sana, setelah itu kita turun untuk mencari sarapan"
"Kamu menginap disini semalam? Kenapa aku tak ingat?"
"Setelah membereskan kamar, kamu meminumnya"
"Kamu tak menghentikanku?"
"Untuk apa? Kamu sudah cukup dewasa untuk itu, lagipula aku juga menemanimu minum sedikit"
"Wah, haechan pasti akan marah"
"Untuk itu jangan bilang haechan"
"Berbicara soal haechan, kenapa kamu disini? Kenapa kamu lebih mementingkanku daripada dia? Aku takut dia menganggapmu tak perhatian padanya.. Huh, aku merasa seperti istri simpananmu"
"Ngomong apa sih.. Haechan marah padaku"
"Kenapa?"
"Aku terlalu excited untuk bertemu dengan jaemin, makanya aku terlalu banyak bicara dengan renjun"
"Lalu kamu disini? Membiarkan haechan hanyut dalam cemburunya?"
"Sudahlah, nanti juga haechan akan lupa.. Pergi mandi sana"
"Baik, mas minhyung" Ledek jeno, lalu ia berlari menuju kamar mandi
//
'Tok.. Tok..' Seseorang mengetuk pintu kost renjun
"Sebentar.." Renjun membuka pintu, ia melihat jeno dan mark disana
"J-jeno??"
"Renjun.. Maaf sebelumnya karena tak memberitahumu lebih dulu kalau aku hendak kemari.. Tapi renjun, bisa kan aku berbicara dengan jaemin..??"
"Apa yang mau lo bicarain lagi sama jaemin? Bukannya jaemin udah bilang jangan cari dia lagi"
"Renjun.. Aku mohon, sebentar saja"
"Tapi jangan memaksa jaemin untuk bicara, jangan memaksa jaemin untuk kembali, dan jangan membuat jaemin sedih lagi"
"Aku kemari bukan untuk menyakitinya"
Renjun mengangguk "Baik, masuklah"
Renjun menyuruh jeno dan mark untuk duduk sementara ia memanggil jaemin
"Jaem.."
"Hm?"
"Sampe kapan lo mau baca buku itu? Keluar, ada jeno" Jaemin terkejut.. Saat renjun memutuskan kembali, jaemin menarik tangan renjun
"Serius..??"
"Iya, sana temui dia"
"Njun, gue harus gimana..??"
"Apanya yang harus gimana? Lo tau semestinya apa yang harus lo lakuin"
"Gue belum siap ketemu jeno"
"Kalo gitu gue suruh dia pulang nih"
"Ntar dulu ah.."
"Yaudah temuin aja dia"
"Temenin gue yaa"
"Apaan, gue gak mau ikut campur masalah kalian"
"Lo diem aja juga udah ngebantu gue ko"
"Udah kayak baru jadian aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Us [NOMIN]
FanfictionSejak saat itu, aku mencintainya. Aku mencintai seorang pelayan yang menumpahkan kopinya ke jas bajuku. NOTE: Cerita ini pernah di unpublish, tapi tak ada yang berubah dalam alur. -Bahasa baku/non baku -Previous title: From Na To be Lee -New title:...