Siang itu tepat pukul 09.20, sesuai perjanjian semalam. Mr Lee pergi menemui jaemin.
Jaemin mendengar ketukan pintu, dan itu membuat jaemin terbangun. Ia membuka pintu, dan terkejut karena mendapat tamu yang tak biasa.
"Tuan Lee?"
"Selamat siang. Kamu jaemin?"
"Betul pak.. A-ada apa?"
"Bisa bicara denganmu sebentar?"
"Ah.. Silakan masuk pak"
Jaemin mempersilahkan pria yang jauh lebih tua darinya itu untuk duduk.
"Jadi, ada apa tuan?"
"Jangan panggil saya tuan. Panggil saya Pak Lee"
"Baik Pak"
"Sebenarnya, kedatangan saya kesini atas permintaan anak saya, Jeno Lee. Begini, saya ingin menawarkan hal bagus pada kamu. Kamu bekerja dengan saya sebagai pengawal pribadi jeno, dengan begitu semua hutang mendiang orang tua kamu lunas"
Jaemin terkejut, ia tak menyangka dengan apa yang ia dengar.
"Bagaimana?"
"B-bapak serius?"
"Tentu.. Kamu bisa bela diri kan? Kamu hanya perlu melindungi jeno dari orang yang tak menyukai saya. Saya beri kamu waktu berpikir 10 menit"
"Ini seharusnya kabar bagus. Tapi... Tunggu jaem! Kesempatan yang seperti ini gak dateng dua kali. Jujur aja, hutang orang tua lo yang semakin hari semakin bertambah bunganya. Itu ngerepotin bukan?"
"Bagaimana? Sudah 10 menit lewat 3 detik. Kamu setuju?"
"I-iya pak, saya setuju"
"Bagus, seperti jawaban yang saya harapkan. Kalau begitu tanda tangan berkasnya, sebagai tanda kalau semua orang tua kamu lunas"
Jaemin menandatangani berkas itu.
"Selamat, kamu diterima bekerja dengan anak saya"
"Terimakasih Pak Lee"
"Jangan berterimakasih pada saya. Berterimakasihlah pada anak saya, jeno"
"Baik Pak, akan saya sampaikan nanti"
"Kalau begitu saya permisi, saya masih banyak urusan. Kamu bisa bekerja hari ini. Mobil jemputan kamu sebentar lagi sampai. Persiapkan diri kamu"
"Baik Pak"
Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat didepan rumah jaemin. Sepertinya itu memang mobil jemputannya.
"Pak jaemin..?"
"Jangan panggil gue pak, panggil jaemin aja"
"Baik. Kami dapat perintah dari Tuan Lee untuk menjemput anda. Silakan naik ke mobil"
Salah satu pegawai itu membukakan pintu mobil untuk jaemin. Mereka langsung menuju ke kediaman Tuan Lee.
Sesampainya di kediaman Tuan Lee
"Rumahnya memang terlihat mewah. Bahkan bisa terlihat dari ujung kompleks"
"Ada apa? Ayo ikuti saya"
"Yaa"
Jaemin dan salah satu bawahan Tuan Lee mulai memasuki rumah itu. Saat berada di ruang tengah, jaemin disambut oleh karina, sekretaris jeno.
"Jaemin ya..? Masih ingat aku? Aku karina, sekretaris pak jeno"
"Gue tau"
"Ah, kalau begitu aku disini untuk menjelaskan tentang tugas kamu. Kamu hanya bekerja dibawah naungan pak jeno, kamu tak harus melayani tuan taeyong. Jadi-"
"Tunggu! Siapa itu taeyong?"
"Tuan taeyong anak pertama dari tuan Lee, memiliki nama lengkap Lee Taeyong. Beliau sekarang sedang berada di New York karena melanjutkan bisnis tuan Lee yang berada disana. Tuan taeyong memang jarang berada di rumah, tapi sesekali ia akan pulang"
"Gue paham. Lanjutkan"
"Oh iya, yang itu ya. Gue hampir lupa kalau jeno anak kedua dari dua bersaudara. Karena, orang bernama taeyong itu sangat tertutup. Bahkan tak sembarang orang bisa bertemu dengannya"
"Bagian mana ya tadi"
"Saat lo menjelaskan gue tak harus melayani taeyong"
"Benar! Kamu memang tak harus melayani tuan taeyong. Tapi saat tuan taeyong atau tuan Lee meminta bantuan. Kamu bantu saja, jangan membantah. Tapi biasanya mereka tak akan meminta bantuan dengan orang yang tak bekerja dengan mereka, mereka yang ku maksud adalah tuan taeyong dan tuan Lee. Tapi hanya untuk mengingatkan kamu saja, saat mereka meminta bantuan, bantu saja"
"Lalu?"
"Oh iya, ada beberapa peraturan yang harus kamu patuhi dirumah ini. Jika melanggar, yang menghukummu bukan lagi pak jeno, melainkan anak sulung dari keluarga ini. Ya, itu tuan taeyong. Kamu harus berhati-hati jika menghadapi tuan taeyong, beliau atasan yang tak memiliki rasa simpati sedikitpun terhadap bawahannya. Pak jeno juga seperti itu sih sebenarnya, tapi pak jeno masih memiliki hati. Sekretaris dirumah ini menyebut tuan taeyong sebagai first child devil. Tapi syutt, kamu jangan beri tahu siapapun tentang julukan tuan taeyong yang dibuat oleh semua asisten disini. Kalau kamu sampai memberitahunya, itu ak-"
"Tak usah bertele-tele lagi. Jelaskan saja peraturannya"
"Baiklah, tapi ku ingatkan sekali lagi agar berhati-hati jika bertemu dengan tuan taeyong. Oke, peraturannya adalah
-jangan membantah perintah atasan
-dengarkan semua perkataan atasan
-jangan menyela perkataan atasan, saat mereka berbicara
-disiplin itu sangat penting
-berpakaian yang rapi
-jangan masuk sembarangan ke kamar pak jeno tanpa seijin pak jeno, pak jeno sangat membenci itu.
Ini hanya peraturan dasar yang saya beri tahu. Peraturan yang sebenarnya terpampang di dinding itu. Kamu pelajari 500 peraturan yang ada dirumah ini.
Yang terpenting jangan melanggar peraturan""Ini peraturan atau silsilah keluarga. Panjang banget"
Karina yang mendengar itu langsung menjawab
"Silsilah keluarga berada di lantai kedua rumah ini, di ujung yang hanya berisi bingkai besar. Itu silsilah dari keluarga Tuan Lee. Oh iya, di lantai dua, diujung ruangan itu kamar tuan taeyong. Kamu jangan berani-berani masuk kedalam kamarnya, karena pak jeno sendiri sebagai adik kandung dari tuan taeyong tak berani sedikitpun mendekati kamar milik tuan taeyong. Ya, tuan taeyong sangat membenci jika barang-barang pribadinya disentuh orang lain. Termasuk pak jeno"
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Us [NOMIN]
أدب الهواةSejak saat itu, aku mencintainya. Aku mencintai seorang pelayan yang menumpahkan kopinya ke jas bajuku. NOTE: Cerita ini pernah di unpublish, tapi tak ada yang berubah dalam alur. -Bahasa baku/non baku -Previous title: From Na To be Lee -New title:...