Kini hanya tersisa jeno dan jaemin, mereka tak tahu harus melakukan apa, sungguh ini benar-benar canggung..
"Jaem-Jen!" Sahut keduanya secara bersamaan
"Kamu dulu"
"Lo duluan"
"Kamu dulu aja"
"Nggak, lo aja duluan"
"Saya gak tau mau ngomong apa"
"Lah?"
"Kamu aja, tadi kamu juga mau ngasih tau saya sesuatu kan?"
"Soal hubungan lo sama giselle?"
"Kenapa kamu masih nanya itu? Kita udah gak ada hubungan apapun. Saya denger, dia di pulangin ke new zealand sama pak nakamoto. Kita istirahat aja ya na..?"
"Eumm"
Jeno menepuk pelan surai kasur yang ada di dekatnya, mengisyaratkan jaemin untuk istirahat di sampingnya.
Jaemin berani bersumpah ia sangat merasa gugup, padahal saat makan malam bersama pak nakamoto, jaemin bisa blak-blakan melakukannya tapi kenapa rasanya saat ini menoleh pada jeno pun ia tak sanggup
"Jen.."
"Hm?"
"Besok lo ada kegiatan?"
"Saya niatnya mau ke kantornya papa sih, mau perbaikin hubungan saya sama kak taeyong"
"Oh iya, mark cerita sama gua kalo lo tinggal di apartemen buat sementara waktu, kenapa? Lo berantem sama taeyong?"
"Sedikit"
"Pasti karena gua ya..??"
"A-ahh, nggak ko na. Kenapa?"
"Kenapa apanya?"
"Kamu nanya besok saya ada kegiatan atau nggak, kenapa?"
"O-ohh, gapapa.. Gak jadi"
"Loh emangnya kenapa?"
"Nggak, gak jadi"
"Naa.."
"I-ituu, tadinya gua mau minta anter lo ketempat renjun"
"Kenapa balik lagi ke tempat renjun? Kamu bisa pake apartemen ini buat kamu tinggalin"
"Nggak jen, maksud gua, gua minta anter sama lo buat balik ke tempat renjun karena gua mau pamit sama dia. Tapi kayaknya gua bisa sendiri deh"
"Oh, saya bisa anter kamu"
"Gak usah, lo perbaiki aja hubungan lo sama taeyong. Sebenernya gua kurang suka sama orang itu, tapi mau gimanapun dia itu kakak lo dan gua harus terima kenyataan itu"
"Maaf.. Maaf tentang kak taeyong.."
"K-kenapa jadi lo yang minta maaf, udah lupain"
"Tapi besok saya anter kamu ke tempat renjun ya, setelah itu baru saya temuin kak taeyong"
"Oke.. T-tapi jen.. Boleh gua minta satu hal?"
"Apa?"
"Ini seharusnya haknya lo, tapi gua minta bisa gak kalo lagi sama gua jangan pake kata 'saya', kedengarannya kaya lo masih atasan gua. Eh, nggak.. Maksud gua tuh.."
"Aduh jaem, lo ngomong apa sih"
Jeno tertawa, betapa menggemaskannya jaemin saat ini
"Aku paham.. Na"
"Aduh jen-"
Jaemin terdiam, bukan karena alasan, ia terdiam karena sedang menahan dirinya agar tak menunjukkan kalau dirinya sedang salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Us [NOMIN]
FanfictionSejak saat itu, aku mencintainya. Aku mencintai seorang pelayan yang menumpahkan kopinya ke jas bajuku. NOTE: Cerita ini pernah di unpublish, tapi tak ada yang berubah dalam alur. -Bahasa baku/non baku -Previous title: From Na To be Lee -New title:...