Hari-hari berlalu, usaha jeno untuk mencari jaemin pun tak pernah runtuh.. Bahkan renjun melihat jeno yang hampir setiap pagi hanya untuk mencari keberadaan jaemin..
Hari ini, renjun tak melihat jeno, biasanya di jam-jam seperti ini jeno akan memesan kopi dan hanya melamun melihat ke arah jalan raya. Tapi kali ini bukan jeno yang datang, tapi mark dan haechan..
"Selamat pagi pak minhyung, selamat pagi haechan.. Mau memesan sesuatu?" Salam hangat renjun
"Aku memesan minuman seperti biasa.. Mark, kamu ingin sesuatu?"
"Pesankan aku sepertimu"
"Baik, renjun aku pesan dua ya"
"Baik.. Sebentar ya.."
Selang beberapa menit..
"Ini pesanan anda"
"Terimakasih.."
"Pak minhyung"
"Kamu memanggil saya?"
"Iya.. Apa pak minhyung tau soal pak jeno yang hampir setiap saat ke cafe ini?"
"Jeno? Kesini setiap saat?"
"Iya, beliau selalu kesini saat pagi, jam makan siang, sore dan malam"
"Ah.. Dia pasti mencari jaemin"
"Memangnya ada apa dengan jaemin?"
"Jaemin salah paham dan kabur dari jeno, sampai sekarang kita belum bisa menemukannya"
"Kalau boleh saya beri tahu, pak.. Jangan bilang hal ini pada siapapun termasuk pak jeno, karena jaemin akan sangat marah bila saya membocorkan rahasianya.."
"Kenapa? Kamu tahu dimana jaemin?" Renjun mengangguk
"Lalu dimana dia?"
"Pak minhyung tak akan memberi tahu pada pak jeno kan?"
"Saya tak akan memberitahu jeno"
"Jaemin.. Dia.. Dia berada di rumah saya"
"Ah.. Jadi selama ini jaemin tinggal di rumahmu?" Renjun kembali mengangguk
"Kalau begitu, bisa kamu mengantarku ke rumahmu?"
"Untuk apa? Pak, saya takut kalau jaemin akan marah"
"Kamu tenang saja, saya tak akan menyangkutkan kamu dalam hal ini. Bagaimana?"
"Kalau begitu, lepas setelah saya pulang kerja"
"Jam berapa?"
"Jam tujuh malam"
"Baiklah, aku akan menemuimu disini jam tujuh"
"MALKK!!"
"Iya.. Kenapa?"
"Kamu ingin menemuinya"
"Oh ayo babe, ini soal jaemin"
"Aku akan marah kalau kamu menemuinya"
"Baiklah kamu boleh ikut"
"Beneran?"
"Iya.. Tak apa kan aku ajak haechan?"
"Tak apa pak"
"Baik, terimakasih atas informasinya renjun"
"Sama-sama pak"
...
Renjun keluar dari cafe itu, dan ia telah melihat mark dan haechan disana
"Pak minhyung, maaf menunggu lama"
"Kamu sudah selesai bekerja?"
"Sudah pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Us [NOMIN]
FanfictionSejak saat itu, aku mencintainya. Aku mencintai seorang pelayan yang menumpahkan kopinya ke jas bajuku. NOTE: Cerita ini pernah di unpublish, tapi tak ada yang berubah dalam alur. -Bahasa baku/non baku -Previous title: From Na To be Lee -New title:...