Mark membawa jeno ke apartemennya..
"Sebentar, biar aku yang bukakan pintunya untukmu" Mereka berudua memasuki ruangan
"Sebelumnya aku sudah menyuruh asistenku untuk membersihkan kamarnya, jadi kamu bisa beristirahat dengan nyaman"
"Terimakasih"
"Ini barang-barangmu"
"Letakkan disitu saja, besok baru aku bereskan" Mereka berdua mengobrol sebentar
"Besok kamu akan mencarinya kemana?"
"Aku akan ke tempatnya bekerja dulu, aku juga akan bertanya pada temannya yang bekerja disana"
"Renjun..??"
"Kamu mengenalnya?"
"Haechan yang mengenalnya. Besok aku akan meeting terlebih dahulu, jika sudah selesai aku akan membantumu mencarinya"
"Tak usah terburu-buru"
"Lukamu..? Taeyong tadi menyuruhku untuk membawamu ke dokter lalu memeriksamu"
"Aku tak apa.."
"Sebentar, aku akan mengambil kotak p3k yang sudah ku siapkan disini. Aku akan merawat lukamu" Mark mengambil kotak p3k miliknya
"Pelan-pelan.."
"Jen, hubunganmu dengan taeyong harus di selamatkan. Kalau tidak, keluargamu bisa hancur"
"Aku akan memperbaikinya setelah aku menemukan jaemin"
"Bagaimana kalau jaemin benar-benar pergi dan tak akan kembali lagi padamu?"
"Dia pasti kembali padaku mark, dia bilang dia mencintaiku"
"Baiklah lukamu sudah ku obati, aku mendukung apapun yang terbaik untukmu.. Istirahatlah, aku akan menemanimu sampai kamu tertidur"
"Terimakasih, aku menyayangimu"
Jeno mulai merebahkan tubuhnya
"Aku juga menyayangimu, selamat malam.."
...
Jaemin menggeliatkan tubuhnya, lalu mendapati renjun dan jisung yang masih tertidur di ruang tv
"Kenapa gak pada pindah ke kamar aja? Berarti semalem mereka tidur disini? Kasian banget.." Jaemin membuka tirai di ruang itu, hingga sinar matahari memasuki area ruangan dan membuat kedua pemuda itu terbangun karena silaunya
Jisung melempar bantal sofa pada jaemin sambil mengoceh
"Udah tau jendela kostan renjun kalau di buka sinarnya langsung masuk ke ruangan, kenapa di buka.. Lo tau rasanya lagi enak-enak tidur tiba-tiba ada cahaya ilahi?"
"Y-ya maaf.. Ini biar udaranya masuk"
"Jaem.. Lo udah baik-baik aja?" Tanya renjun
"Gue udah baik-baik aja"
"Bagus deh.."
"Bentar.. Lo mau ke dapur kan?"
"Iya gue mau buat sarapan buat kalian"
"Biar gue aja yang buat"
"Tumben.." Sahut jisung
"Ya njun.." Mohon jaemin dengan muka polosnya
"Lo gak akan buat dapur gue kebakaran lagi kan?"
Jaemin cengengesan "Ngga ko.. Serius"
Renjun menatap jaemin ragu, tapi sejujurnya jaemin bisa hanya sekedar memasak nasi goreng atau telur
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Us [NOMIN]
FanfictionSejak saat itu, aku mencintainya. Aku mencintai seorang pelayan yang menumpahkan kopinya ke jas bajuku. NOTE: Cerita ini pernah di unpublish, tapi tak ada yang berubah dalam alur. -Bahasa baku/non baku -Previous title: From Na To be Lee -New title:...