Chapter 9

853 74 0
                                    

(Dean)


"Aku tidak ingin berteman denganmu."


Perkataan Jane terulang beberapa kali dipikiranku.


Aku melepas tangannya, membiarkan Jane untuk keluar dari kamarku. Aku tidak tahu kenapa tapi perkataan Jane seperti mengandung sebuah arti yang tidak kusadari. Aku mengacak rambutku lalu menendang sofaku dengan cukup kasar. Aku berbaring di karpet lalu mengeluarkan handphoneku. Tanganku bergerak mencari nama James untuk meneleponnya. Setelah mendengar nada sambung, aku menekan speaker lalu meletakkan handphoneku asal di sampingku.


"Yoo Dean! What's up bro?"


Aku mengerutkan keningku mendengar respon James yang terdengar sedikit ramai, bukan hanya suaranya yang terdengar riang tapi latar suaranya juga sangat gaduh. "Kau sedang dimana?"


"Oh! Aku sedang di pesta perpisahan team basket kita. Sayang sekali kau melewatkan ini. Believe it or not, Sean sudah jadian dengan Kate sang ketua cheers sejak bulan lalu! Wow mennnn, it's hot news!" katanya setengah teriak.


Aku memutar kedua bola mataku. Aku tidak minat dalam topik seperti ini terutama dalam kondisi seperti ini. "Bisa kau ke tempat yang tidak ramai?"


"What?" James tidak mendengar apa yang kukatakan.


Aku menghela nafas, "We need to talk!" teriakku sekali lagi.

"Something interesting huh?"


"Ini soal Jane."


"Oh." Aku mendengar suaranya yang tiba-tiba serius. "Tunggu sebentar." Aku mendengarnya berlari ke tempat yang sepi.


"Dimana kau? tadi ramai sekarang sunyi." Kataku penasaran.


"Atap. Cool right?"


"Kau seperti--" perkataanku terhenti. Aku menelan kata 'Jane' yang nyaris terucap dari mulutku.


Kenapa sekarang aku merasa bersalah jika menyebut namanya?


Aku mendengar James menghela nafas. "Jadi ada apa dengan Jane."

Aku menggigit bibirku, "Hei. Aku ingin bertanya, jika kau memiliki hubungan dengan seseorang dan kau bilang pada orang itu kalau lebih baik kita berteman, apa reaksimu?"


"Kau bercanda bukan?" Suara James terdengar datar.


"Apa?" Kataku polos.


Aku mengernyit mendengar James yang menyumpah. "Seriously Dean! Kau teman terbodoh yang kukenal! Coret. Sahabat terbodoh yang kukenal!"


Aku mengangkat sebelah alis mataku. "Jam-"


Secret HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang